Bisnis.com, JAKARTA - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) telah secara resmi mengakuisisi salah satu perusahaan ferry swasta di Indonesia, yakni PT Jembatan Nusantara, Selasa (22/2/2022).
Kementerian Perhubungan (Kemenhub), sebagai salah satu stakeholder dalam proses akuisisi tersebut, mengapresiasi atas pelaksanaan akuisisi yang membuat armada ASDP lebih besar dari sebelumnya. Dengan itu, Kemenhub berharap agar hal tersebut bisa memperkuat layanan penyeberangan hingga pulau terdepan dan terluar Indonesia.
"Sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo bahwa kita harus memperkuat layanan penyeberangan khususnya di pulau terdepan dan terluar. Akuisisi ini menjadi bukti dan kekuatan baru bahwa kita bersama dengan ASDP dan JN akan hadir dengan pelayanan lebih baik untuk masyarakat," ujar Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi pada acara tersebut, seperti dikutip dari siaran resmi, Selasa (22/2/2022).
Budi juga berpesan agar akuisisi yang meliputi 53 unit kapal milik Jembatan Nusantara ini, bisa turut mendorong pemberian perhatian lebih kepada aspek keselamatan penyeberangan. Hal tersebut, lanjutnya, mengingat angka kecelakaan transportasi penyeberangan yang relatif tinggi.
Selain itu, karena banyaknya lokasi pelayanan serta pengoperasian kapal yang digunakan untuk kepentingan wisata dan bisnis. Budi menegaskan ASDP yang telah mengakuisisi sejumlah unit tambahan ke armadanya harus mengutamakan keselamatan penyeberangan.
"Operator kapal harus terus memprioritaskan layanan penyeberangan yang berkeselamatan," jelas Budi.
Adapun, akuisisi hari ini dilakukan melalui penandatanganan sales purchasement agreement (SPA) PT Jembatan Nusantara, antara PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), PT Mahkota Pratama, dan PT Indonesia VIP selaku pemilik saham PT Jembatan Nusantara.
Kemenhub, Kementerian BUMN, serta dewan komisaris dan jajaran direksi ASDP ikut menyaksikan, baik secara luring dan daring, penandatanganan SPA pagi ini yang diwakili oleh Direktur Keuangan, TI dan Manajemen Risiko ASDP Djunia Satriawan, serta Direktur Jembatan Nusantara Rudi Susanto.
Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Shelvy Arifin mengatakan bahwa akuisisi PT Jembatan Nusantara telah melalui proses yang panjang, diawali dengan kerja sama usaha selama dua tahun. Proses ini, tambahnya, termasuk due diligence yang melibatkan lembaga dalam negeri, internasional, serta para stakeholder demi memastikan semua proses telah sesuai dengan prinsip good corporate governance.
"Penandatanganan SPA hari ini menjadi momentum bersejarah sekaligus milestone, bukan hanya bagi ASDP namun bagi industri penyeberangan. Bahwa melalui akuisisi ini ASDP tidak hanya menjadi operator dengan armada terbanyak namun menjadi perusahaan terdepan dalam penerapan standarisasi keselamatan dan pelayanan prima kepada seluruh pengguna jasa," jelasnya.
Sebagai informasi, PT Jembatan Nusantara merupakan perusahaan kapal ferry swasta yang memiliki sebanyak 53 unit dan mengoperasikan enam lintasan Long Distance Ferry (LDF). Akuisisi oleh ASDP akan menambah portofolio kekuatan armada serta lintasan yang dioperasikan perusahaan pelat merah tersebut.
Berkat akuisisi ini, unit kapal yang dimiliki ASDP bertambah dari 166 unit kapal menjadi 219 unit kapal. Ini mengukuhkan posisi ASDP sebagai perusahaan ferry dengan jumlah armada terbesar di Indonesia, bahkan dunia.
"Peningkatan armada dan lintasan dari JN, maka akan meningkatkan optimalisasi trip pelayaran dan lintasan komersial lain, dan pada akhirnya dapat mendongkrak pendapatan ASDP," tulis Shelvy.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Jembatan Nusantara Rudi Susanto menyampaikan apresiasi kepada ASDP dan seluruh pihak yang telah mendukung terlaksananya penandatangan SPA hari ini.
Dia mengatakan akuisisi Jembatan Nusantara oleh ASDP akan menambah kekuatan alat produksi, sehingga semakin memperkuat pemerataan ekonomi masyarakat dengan terciptanya layanan angkutan penyeberangan dan logistik yang lancar dan semakin kuat.
"Proses akuisisi ini berjalan sangat dinamis hingga sampai hari ini dapat terwujud. Ini menjadi momentum yang sangat baik bahwa Jembatan Nusantara kini dapat membangun ekonomi bangsa melalui layanan penyeberangan bersama nahkoda baru, ASDP Group," ujarnya.
Di sisi lain, penambahan portofolio komersial melalui akuisisi dapat menjadi langkah penting bagi ASDP yang sampai saat ini telah melayani sekitar 290 rute penyeberangan. Dari jumlah tersebut, 70 persen di antaranya adalah rute perintis yang berarti orientasi pelayarannya bukan untuk meraup keuntungan semata. Oleh karena itu, 30 persen rute sisanya merupakan rute komersial yang mampu menopang lintasan perintis berjalan dengan baik.