Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sempat Dilayani Nam Air dan Citilink, Kini Bandara Pangsuma Dirombak

Pembangunan dilakukan sejak tahun 2014 hingga tahun 2019 dengan total biaya sekitar Rp48 Miliar. Pada tahun 2021, kembali dilakukan sejumlah pengembangan meliputi pelapisan runway, taxiway, apron, dan standarisasi runway strip.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengikuti Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan komisi V DPR,  di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (3/2/2021). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengikuti Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan komisi V DPR, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (3/2/2021). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Bisnis.com, JAKARTA -- Pemerintah memastikan pengembangan bandara Bandara Pangsuma yang terletak di perbatasan Indonesia – Malaysia di Putussibau, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat dilanjutkan.

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan tempat-tempat perbatasan atau pinggiran menjadi konsentrasi dilakukannya pembangunan untuk memastikan konektivitas ini terjadi dalam rangka mempersatukan Indonesia. Hal tersebut sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo, yaitu tidak hanya di pulau Jawa, tetapi di seluruh wilayah Indonesia.

Adapun rencana pengembangan yang akan dilakukan diantaranya, di sisi udara yaitu perpanjangan runway menjadi 2.050 x 45 m, penambahan apron, taxiway, penambahan drainase, dan pemenuhan strip dan Runway End Safety Area (RESA) di ujung runway. Kemudian di sisi darat yaitu pembangunan terminal penumpang baru.

“Pengembangan Bandara Pangsuma dilakukan untuk meningkatkan aspek keselamatan dan pelayanan penerbangan. Serta untuk mendongkrak perekonomian di wilayah Putussibau dan sekitarnya, yang merupakan salah satu daerah tertinggal, terpencil, terluar dan perbatasan,” jelasnya melalui siaran pers, Selasa (22/2/2022).

Bandara Pangsuma saat ini memiliki landas pacu (runway) sepanjang 1.800 m x30 m yang dapat didarati pesawat sejenis ATR-72 dan terminal penumpang seluas 1.020 m2. Pembangunan dilakukan sejak tahun 2014 hingga tahun 2019 dengan total biaya sekitar Rp48 Miliar. Pada tahun 2021, kembali dilakukan sejumlah pengembangan meliputi pelapisan runway, taxiway, apron, dan standarisasi runway strip.

Pada 2018, pergerakan penumpang sempat mencapai lebih dari 100.000 penumpang per tahun. Namun, sejak pandemi mengalami penurunan yang cukup signifikan. Operasional penerbangan dari dan ke Putussibau sendiri saat ini tersedia 4 (empat) kali penerbangan dalam seminggu dengan rute Pontianak-Putussibau-Pontianak melalui maskapai Wings Air. Sebelum pandemi, bandara ini sempat dilayani oleh dua maskapai lainnya yaitu Nam Air dan Citilink.

Diproyeksikan, bandara ini akan terus mengalami pertumbuhan penumpang. Pada 2026, diproyeksikan pergerakan penumpang mencapai 160.000 lebih penumpang per tahunnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper