Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Neraca Pembayaran Indonesia Cetak Surplus Rp193 Triliun pada 2021

Capaian surplus tersebut jauh meningkat dibandingkan capaian surplus pada tahun sebelumnya sebesar US$2,6 miliar, sehingga mendukung ketahanan sektor eksternal Indonesia tetap terjaga.
Karyawan keluar dari pintu salah satu gedung Bank Indonesia di Jakarta, Senin, (20/1/2020).  Bisnis/Abdullah Azzam
Karyawan keluar dari pintu salah satu gedung Bank Indonesia di Jakarta, Senin, (20/1/2020). Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) melaporkan neraca pembayaran Indonesia (NPI) pada 2021 mencatatkan surplus yang tinggi sebesar US$13,5 miliar atau sekitar Rp193 triliun.

Capaian surplus tersebut jauh meningkat dibandingkan capaian surplus pada tahun sebelumnya sebesar US$2,6 miliar, sehingga mendukung ketahanan sektor eksternal Indonesia tetap terjaga.

“Perkembangan tersebut ditopang oleh surplus transaksi berjalan serta surplus transaksi modal dan finansial,” kata Kepala Departemen Komunikasi Erwin Haryono dalam siaran pers, Jumat (18/2/2022).

BI mencatat, transaksi berjalan atau current account pada 2021 membukukan surplus sebesar US$3,3 miliar atau 0,3 persen dari PDB.

Surplus tersebut meningkat setelah mencatatkan defisit pada 2020 sebesar US$4,4 miliar atau mencapai 0,4 persen dari PDB.

Erwin menjelaskan, surplus transaksi berjalan terutama ditopang oleh pesatnya kinerja ekspor sejalan dengan meningkatnya permintaan dari negara mitra dagang dan tingginya harga komoditas global, di tengah impor yang juga meningkat seiring perbaikan ekonomi domestik.

Di samping itu, transaksi modal dan finansial pada 2021 juga membukukan surplus sebesar US$11,7 miliar, lebih tinggi dari capaian pada tahun sebelumnya sebesar US$7,9 miliar, terutama ditopang oleh investasi langsung dan investasi portofolio.

Pada kuartal IV/2021, NPI mencatat defisit yang rendah sebesar US$0,8 miliar, ditopang oleh surplus transaksi berjalan yang berlanjut, sementara transaksi modal dan finansial mencatatkan defisit.

BI pun mencatat, posisi cadangan devisa pada akhir Desember 2021 meningkat menjadi sebesar US$144,9 miliar.

“Setara dengan pembiayaan 7,8 bulan impor dan utang luar negeri pemerintah serta berada di atas standar kecukupan internasional,” kata Erwin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper