Bisnis.com, JAKARTA — Penyaluran pembiayaan ultra mikro oleh Pusat Investasi Pemerintah atau PIP telah melampaui target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional atau RPJMN 2020—2024. Meskipun begitu, penyaluran pembiayaan akan terus ditingkatkan.
Direktur Utama PIP Ririn Kadariyah menjelaskan bahwa pihaknya sebagai badan layanan umum pemerintah memiliki mandat untuk menyalurkan pembiayaan ultra mikro (UMi) kepada 4,9 juta debitur. Target itu harus tercapai dalam dua tahun ke depan sesuai amanat RPJMN.
Meskipun begitu, Ririn menjelaskan bahwa sejak 2017 hingga 31 Desember 2021 kemarin penyaluran pembiayaan UMi telah terealisasi kepada 5,4 juta debitur. Artinya, target RPJMN telah tercapai.
"Kumulatif sejak 2017, pembiayaan UMi telah tersalur kepada 5,4 juta debitur dengan nilai mencapai Rp18,08 triliun, atau telah melebihi target awal yang tercantum dalam RPJMN 2020—2024, yaitu 4,9 juta pelaku usaha pada akhir 2024," ujar Ririn dalam Rapat Koordinasi PIP pada Rabu (16/2/2022).
Dia menjelaskan bahwa capaian itu berkaitan dengan kinerja PIP dari tahun ke tahun yang positif. Pada 2021, PIP menyalurkan pembiayaan UMi kepada 1,95 juta debitur baru senilai Rp7,3 triliun, jumlah itu mencapai 109 persen dari target penyaluran kepada 1,8 juta debitur baru.
Kinerja 2021 pun tercatat tumbuh 11 persen dari 2020, yakni ketika penyaluran pembiayaan UMi mencakup 1,76 debitur baru. Ririn menjelaskan bahwa hal tersebut mendorong percepatan capaian target RPJMN.
Meskipun kinerjanya moncer, Ririn menyatakan bahwa pemerintah tetap menginginkan ada peningkatan jumlah debitur baru dan nilai penyaluran pembiayaan UMi. Terlebih, dalam kondisi pandemi Covid-19 pembiayaan itu dapat membantu usaha masyarakat.
"[Menteri Keuangan] Ibu Sri Mulyani menyampaikan kita perlu meningkatkan pendampingan kepada para debitur UMi, supaya hasilnya, output dan outcome bisa lebih luas," ujarnya.