Bisnis.com, JAKARTA - Pusat Investasi Pemerintah (PIP) terus mendukung pemulihan ekonomi dengan menggerakkan ekonomi di sektor mikro dan ultra mikro.
Pada hari ini, Sabtu (15/1/2022), PIP menyelenggarakan ‘Gebyar UMKM’ yang menghadirkan 12 pelaku UMKM. Kegiatan ini menjadi bagian dari Leaders Offsite Meeting (LOM) Kementerian Keuangan, yang salah satu agenda-nya adalah penyusunan kebijakan strategis dalam rangka mendukung pengembangan UMKM.
UMKM yang dihadirkan mayoritas adalah pelaku usaha ultra mikro penerima pembiayaan ultra mikro (UMi) yang disalurkan oleh PIP melalui penyalur Koperasi Krama Bali.
Kegiatan ini juga menghadirkan pelaku UMKM binaan instansi vertikal Kementerian Keuangan, sebagai wujud konkrit ‘Kemenkeu-Satu’ sebagai kolaborasi antar instansi untuk bersama-sama mendorong pemulihan ekonomi melalui perluasan peluang pemasaran produk UMKM.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah bentuk kolaborasi yang komplit antar unit Kemenkeu agar pelaku usaha bisa terus bertumbuh dan bisa mengekspor.
“Selain kegiatan ini, Pemerintah juga memberikan berbagai bentuk bantuan bagi UMKM yang bersumber dari APBN, dalam bentuk bantuan subsidi bunga, pembiayaan UMi, dan penjaminan pinjaman sehingga bank berani memberikan pinjaman bagi umkm di tengah kondisi pandemi. Pemerintah juga memberikan technical asistance, misalnya Ditjen Pajak dan Ditjen Bea Cukai membantu UMKM melalui unit teknis untuk menembus pasar ekspor,” katanya dikutip Bisnis melalui siaran pers, Sabtu (15/1/2022).
Baca Juga
Sri berharap Covid-19 dapat teratasi dan ekonomi akan pulih lagi, sehingga pangsa pasar UMKM akan berkembang, khususnya di Bali yang ekonominya paling terdampak pandemi, karena peran pariwisata yang sangat dominan.
Pada saat yang sama, Direktur Utama PIP Ririn Kadariyah menyampaikan bahwa kegiatan yang merupakan salah satu upaya promosi produk UMKM ini, diharapkan menjadi salah satu kontribusi nyata PIP dalam membantu pemulihan ekonomi, khususnya di provinsi Bali yang masih merasakan dampak pandemi Covid-19.
Melalui kegiatan ini diharapkan semakin banyak masyarakat yang mengenal produk UMKM, sehingga pada gilirannya dapat meningkatkan omzet usaha pelaku UMKM.
Selain itu, dengan mempertemukan para pelaku UMKM dari berbagai segmen dan dengan beragam produk, diharapkan akan terbuka peluang baru dalam bentuk rantai pasok antar pelaku UMKM, dan lebih jauh bisa menembus pasar ekspor.
Hingga akhir 2021, PIP telah menyalurkan Rp18,07 triliun pinjaman UMi kepada lebih dari 5,39 juta orang debitur. Pada tahun 2022, PIP menargetkan penyaluran pembiayaan UMi akan menjangkau 2 juta orang pelaku usaha ultra mikro.