Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lirik Peluang Proyek IKN, Hutama Karya Bidik Kontrak Rp35,4 Triliun pada 2022

PT Hutama Karya (Persero) mengincar peluang dalam pembangunan pada proyek-proyek IKN untuk memacu kinerja perseroan.
Sebagai upaya meningkatkan konektivitas di Pulau Sumatra, pemerintah Indonesia melalui PT Hutama Karya (Persero) tengah membangun Jalan Tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat untuk mempermudah akses dari Medan ke Kawasan Pariwisata Strategis Nasional (KSPN) Danau Toba, Sumatera Utara. /Hutama Karya
Sebagai upaya meningkatkan konektivitas di Pulau Sumatra, pemerintah Indonesia melalui PT Hutama Karya (Persero) tengah membangun Jalan Tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat untuk mempermudah akses dari Medan ke Kawasan Pariwisata Strategis Nasional (KSPN) Danau Toba, Sumatera Utara. /Hutama Karya

Bisnis.com, JAKARTA – PT Hutama Karya (Persero) menargetkan untuk bisa mengamankan kontrak konstruksi senilai Rp35,4 triliun pada tahun ini seiring dengan memulihnya sektor konstruksi mengacu pada penanganan Covid-19 di dalam negeri.

Direktur Utama Hutama Karya Budi Harto mengatakan sektor konstruksi akan kembali pulih sejalan dengan percepatan vaksinasi Covid-19, serta adanya peluang dalam pembangunan pada proyek-proyek IKN, proyek kontrak baru yang akan ditenderkan di tahun ini serta dimulainya kembali proyek - proyek yang sempat terhenti pasca Covid-19.

"Perseroan menargetkan perolehan kontrak baru di tahun 2022 ini sebesar Rp 35,4 triliun, dimana perolehan kontrak baru ini didominasi oleh sektor jalan dan jembatan," ujarnya dalam keterangan resminya, Selasa (15/2/2022).

Adapun, pada awal tahun ini, Hutama Karya akan segera menandatangani kontrak pekerjaan pembangunan Tol Semarang – Demak Seksi 1A senilai 2,08T serta pembangunan revitalisasi Gedung Parkir TMII.

Budi juga mengungkapkan untuk mencapai hal tersebut, Hutama Karya akan meningkatkan basis kekuatan kolektif grup usaha dengan menguatkan fondasi keuangan individu perusahaan beserta masing–masing anak perusahaan.

“Oleh sebab itu, tema sasaran dan strategi Hutama Karya pada 2022 juga disesuaikan dengan perkembangan dan antisipasi dari dampak pandemi ini yaitu restrukturisasi dan penyehatan keuangan,” jelasnya.

Sepanjang tahun lalu, Hutama Karya telah berhasil mengamankan kontrak konstruksi dengan nilai Rp11,47 triliun. Kontrak tersebut meliputi kerja sama operasional dan nonkerja sama operasional. Budi mengatakan nilai kontrak tersebut terdiri atas Rp4,7 triliun kontrak kerja sama operasional dan Rp6,77 triliun kontrak non-KSO.

Dia menungkapkan sepanjang 2021 hingga awal 2022, perseoan telah menyelesaikan Proyek Strategis Nasional (PSN) dan beberapa proyek infrastruuktur jasa konstruksi lainnya.

Adapun, proyek yang telah selesai tersebut diantaranya adalah Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) Ruas Medan – Binjai seksi 1 (Tanjung Mulia – Marelan) sepanjang 4,2 km, Ruas Sigli – Banda Aceh seksi 3 (Jantho – Indrapuri) sepanjang 16 km, dan Ruas Binjai – Langsa Seksi 1 Binjai Stabat sepanjang 11,8 km. Selain Proyek Strategis Nasional (PSN) Jalan Tol Trans Sumatera, Hutama Karya juga merampungkan Bandara Jenderal Besar (JB) Soedirman di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah pada bulan Juni 2021.

Kemudian pada Juli 2021, terdapat proyek pekerjaan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) Parmonangan-2 di Tapanuli Utara, Sumatra Utara.

Selain itu, ada Bendungan Bendo di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur yang merupakan proyek joint operation (JO) antara Hutama Karya bersama dengan Wijaya Karya dan Nindya Karya, serta RS Mata Manado pada pertengahan tahun, dan pada akhir November 2021 merampungkan proyek Bendungan Gongseng di Bojonegoro.

Sementara itu, total panjang ruas tol yang masih dalam tahap konstruksi sepanjang sekitar 519 km yang meliputi Tol Sigli – Banda Aceh, Tol Kisaran – Indrapura, Tol Kuala Tanjung – Tebing Tinggi – Parapat (143 Km), Tol Sp. Indralaya – Muara Enim, Tol Padang– Sicincin, Tol Pekanbaru – Pangkalan, Tol Bengkulu – Taba Penanjung dan Tol Stabat – Pangkalan Brandan.

Pada 2022, perseroan menargetkan penyelesaian dan beroperasinya ruas Tol Bengkulu – Taba Penanjung sepanjang 17,6 km, Tol Pekanbaru – Bangkinang sepanjang 31 km, dan Tol Sigli – Banda Aceh Seksi 2 sepanjang 6 km.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper