Bisnis.com, JAKARTA – PT Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) membuka peluang bagi investor baru dan menargetkan pembangunan pusat bengkel pesawat di Bandara Kertajati bisa rampung pada November 2022.
VP of Commercial & Technical BIJB Ari Widodo menjelaskan saat ini membuka peluang tak cuma kepada PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk. (GMFI) tetapi juga investor lain di sektor (maintenance, repair and overhaul/MRO).
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) juga membantu untuk melakukan market sounding kepada sejumlah investor. Penawaran terbuka kepada banyak investor ini tak akan menimbulkan persoalan karena sudah sesuai dengan standard operasional procedure (SOP).
“Kami siapkan semuanya. Pembangunan kemungkinan sekitar 8 bulan dari sekarang atau November baru bisa terealisasikan. Persiapannya macam-macam ini. Masih pembahasan insentif dengan GMFI atau pihak lain yang bersedia investasi dan lainnya,” ujarnya, Senin (14/2/2022).
Sebelumnya, Kemenhub mendorong pengembangan angkutan kargo dan pemeliharan pesawat/Maintenance, Repair, Overhaul (MRO) agar lebih optimal ke depannya. Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menjelaskan Bandara Kertajati tengah disiapkan menjadi pusat kegiatan logistik dan pemeliharaan pesawat, selain menjadi tempat embarkasi dan debarkasi haji dan umrah.
Guna mendukung rencana tersebut, lanjutnya, perlu disosialisasikan jenis barang-barang yang bisa dikirim lewat Bandara Kertajati dan juga keunggulan biaya yang lebih efisien. Menhub mendorong pengelola Bandara Kertajati untuk berkomunikasi dengan para perusahaan kargo internasional misalnya dari Dubai, Hongkong, dan negara lainnya, agar pergerakan angkutan kargo terus meningkat.
“Perlu dilakukan presentasi ke Badan Koordinasi Penanaman Modal [BKPM] untuk memperkenalkan Bandara Kertajati kepada calon investor yang memiliki sejumlah keunggulan, salah satunya mampu didarati pesawat wide body. Kita juga perlu memetakan potensi investasi di sekitar bandara ini,” ujarnya.
Terkait optimalisasi pemanfaatan fasilitas pemeliharaan pesawat (MRO), dia mengajak pengelola Bandara Kertajati untuk berkomunikasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Pemerintah Daerah, dan instansi terkait lainnya. Menhub menegaskan Bandara Kertajati bisa digunakan untuk pemeliharaan pesawat pemerintah.
Pada kesempatan yang sama, Dirut BIJB Kertajati mengatakan pihaknya tengah menyiapkan Bandara Kertajati sebagai kawasan terintegrasi/pusat pemeliharaan pesawat (AMO Center).
Menurutnya, potensi pasar pemeliharaan pesawat masih besar karena sekitar 46 persen dari pesawat Indonesia masih melakukan pemeliharaan pesawat di luar negeri.
Untuk itu, dia menyampaikan permohonan dukungan kepada pemerintah untuk meningkatkan daya saing pemeliharaan pesawat, di antaranya yakni memusatkan armada pesawat yang dimiliki pemerintah (Basarnas, BNPB, dan instansi terkait lainnya) untuk melakukan pemeliharaan pesawat di Bandara Kertajati, memberikan insentif berupa pembebasan bea masuk dan pembebasan biaya take off landing untuk pesawat yang akan melakukan maintenance, dukungan bea cukai, jaringan listrik, air, dan kesiapan fasilitas penunjang lainnya.