Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

MotoGP Mandalika: Pemerintah Bakal Atur Tarif Batas Atas Hotel

Pemerintah bakal atur tarif batas atas hotel di sekitar penyelenggaraan MotoGP Mandalika.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno. /Bisnis.com-Janlika
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno. /Bisnis.com-Janlika

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tengah menggodok penetapan tarif batas atas dan bawah untuk akomodasi hotel di sekitar perhelatan Balap MotoGP 2022 di Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat, 18-20 Maret 2022.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan kementeriannya bakal menetapkan tarif batas atas dan bawah untuk memberikan kepastian harga bagi para pelaku usaha.

Langkah itu diambil, kata Sandi, untuk mencegah terjadinya praktik-praktik kecurangan di lapangan yang bakal memberikan kesan negatif bagi wisatawan. Tidak hanya untuk sektor akomodasi, tapi juga transportasi.

"Tarif batas atas dan batas bawah untuk akomodasi dan juga untuk transportasi ini yang masih digodok oleh pemerintah daerah, diharapkan minggu depan dapat ditetapkan,” kata Sandi melalui siaran pers, Jumat (11/2/2022).

Di sisi lain, Sandi mengatakan, tingkat keterisian hotel di Nusa Tenggara Barat selama masa penyelenggaraan MotoGP pada Maret 2022 sebesar 52 persen.

“Okupansi hotel pada tingkat 52 persen. Jadi berita-berita semua hotel penuh, kami sudah update data-data bahwa tingkat keterisian 52 persen. Jadi hotel masih ada kamar dan nanti dengan sistem pemesanan yang terintegrasi akan lebih optimal," kata dia.

Adapun, jumlah akomodasi akan terus ditambah guna mengantisipasi antusiasme wisatawan yang akan hadir pada penyelenggaraan Pertamina Grand Prix of Indonesia pada Maret 2022. Pemerintah telah menetapkan bahwa kapasitas jumlah penonton sebesar 100.000.

"Sudah difinalisasi, akomodasi total saat ini tersedia 24 ribu kamar, dan ini akan terus bertambah. Kami dibantu oleh teman-teman di provinsi untuk memetakan desa-desa wisata dan juga memetakan homestay dan Sarhunta,” tuturnya.

Selain homestay dan sarana hunian pariwisata (Sarhunta), juga akan disiapkan akomodasi dengan glamping serta rusunawa yang dapat menjadi opsi atau alternatif bagi wisatawan.

Guna memasarkan akomodasi tersebut, nantinya akan disiapkan atau diintegrasikan dengan sistem pemesanan tiket yang terpadu. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan keterlibatan masyarakat dan mendorong kebangkitan ekonomi dengan terbukanya lapangan kerja.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper