Bisnis.com, JAKARTA-- PT Sri Rejeki Isman Tbk., (Sritex) mendapatkan apresiasi dari pemerintah usai sukses merampungkan restrukturisasi dengan kreditur hingga homologasi.
Kementerian Perindustrian menilai Sritex membangkitkan optimisme industri tekstil, terutama di tengah pandemi yang memiliki dampak besar terhadap dunia usaha.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan bahwa keberhasilan restrukturisasi hingga homologasi Sritex menjadi angin segar bagi industri tekstil dalam negeri.
"Kami mengapresiasi Sritex atas keberhasilannya dalam restrukturisasi. Ini menjadi angin segar bagi industri tekstil di tanah air," kata Menperin Agus Gumiwang dalam keterangan resminya, Kamis (10/2/2022)
Terlebih lagi Sritex merupakan salah satu industri tekstil terbesar yang integrated dari hulu ke hilir.
"Dengan produk tekstil terintegrasi dan terbesar di Indonesia, maka keberhasilan PT Sritex dalam menghadapi tantangan restrukturisasi ini juga mengindikasikan kepercayaan para pemangku kepentingan global atas kemampuan industri TPT Indonesia," ujar Agus.
Menurut Menteri Agus, efek dari keberhasilan Sritex berdamai dengan kreditur berdampak positif lebih luas.
"Dengan selesainya proses restrukturisasi, industri TPT pantas disebut sebagai sunrise industry, bukan sunset" katanya lagi.
Di sisi lain, menurut Agus Gumiwang, dari keberhasilan Sritex ini juga, optimisme terhadap sektor padat karya semakin bertumbuh.
"Sebagai sektor padat karya berorientasi ekspor, kami optimis industri TPT nasional semakin tumbuh," kata Agus.
Baca Juga
Agus Gumiwang menambahkan, pemerintah pun selama ini melakukan berbagai langkah agar dunia industri dapat bertahan dikala pandemi.
"Pemerintah terus menjaga iklim investasi dan usaha industri TPT melalui kebijakan strategis. Baik berupa insentif fiskal maupun non-fiskal, untuk mengurangi dampak pandemi Covid-19," katanya.
Senada, Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) juga merespons positif pencapaian Sritex yang dinilai bisa menjadi titik balik bagi dunia industri di tengah pandemi.
"Titik balik Industri TPT pada 2022 akan ditandai dengan meningkatnya investasi di industri tekstil yg bisa mencapai US$900 juta dalam periode 2022-2023," ujar Ketua API Jemmy Kartiwa Sastraatmadja.
Menurutnya, komitmen investasi para pengusaha menunjukkan keyakinan terhadap sektor tekstil, dan dukungan dari sektor perbankan.
"Karena ini menandakan kepercayaan para kreditur terhadap prospek industri tekstil ke depan," katanya.
Menurutnya, ke depan sinergi antar pengusaha tekstil pun dapat semakin baik.
"Kami berharap dengan sinergi dan kolaborasi antar pengusaha tekstil, industri ini dapat bangkit lebih kuat lagi menuju ketahanan dan kemandirian sandang nasional," imbuhnya.