Bisnis.com, JAKARTA – PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI selaku operator LRT Jabodebek memprediksi bisa mengangkut 137.000 penumpang per hari.
Jumlah itu juga telah disesuaikan dengan kondisi pandemi Covid-19 yang mengharuskan adanya kebijakan jaga jarak.
GM Commercial Business and IT System LRT Jabodebek PT KAI Kristina Oktaviana mengatakan, LRT Jabodebek bisa mengangkut 700 –800 orang penumpang dalam setiap rangkaian dalam kondisi normal.
“Sementara itu untuk peak atau kondisi padat, bisa sampai 1.300 orang. Kami prediksikan ini di pagi dan sore akan ada peak-nya, 4 jam pagi 4 jam sore,” ujarnya dalam sebuah diskusi virtual, Kamis (3/2/2022).
Kristina mengaku, pihaknya telah dua kali melakukan survei terkait dengan sejauh mana minat masyarakat untuk beralih dari kendaraan pribadi ke moda transportasi LRT Jabodebek.
Hasilnya, kata dia, diperkirakan akan ada sekitar 137.000 penumpang per hari. Angka tersebut pun sudah disesuaikan dengan kondisi yang mempertimbangkan Covid-19.
“Kemudian juga diperkirakan akan meningkat 5 persen per tahun sampai tahun ke-11. Setelah itu akan meningkat lagi sekitar 0,5 persen per tahun,” tambah Kristina.
Lebih lanjut, dia berharap, nantinya akan semakin banyak masyarakat yang berminat memanfaatkan moda transportasi LRT Jabodebek. Sebab, salah satu keunggulan yang ditawarkan adalah kecepatan dan efisiensi waktu.
Dia mencontohkan, untuk perjalanan dari Harjamukti Cibubur menuju Dukuh Atas hanya membutuhkan waktu 37–40 menit, sedangkan perjalanan dari Bekasi ke Dukuh Atas juga sekitar 40 menit.
“Yang jelas dengan LRT ini nanti waktu perjalanan masyarakat pastinya akan lebih singkat. Itu yang menjadi keunggulan utama. Jadi coba bandingkan dengan transportasi pribadi, itu jauh sekali [hemat waktunya],” imbuhnya.
