Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Waspadai Risiko Inflasi dari Kenaikan Harga Barang Impor

Pemerintah akan terus berkoordinasi dengan Bank Indonesia maupun Pemerintah Daerah melalui Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah untuk memitigasi berbagai tantangan pencapaian inflasi tahun 2022.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan paparan saat Refleksi Capaian 2021 dan Outlook Ekonomi 2022 di kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Kamis (30/12/2021). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan paparan saat Refleksi Capaian 2021 dan Outlook Ekonomi 2022 di kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Kamis (30/12/2021). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan pemerintah akan terus menjaga laju inflasi pada tahun ini, terutama risiko imported inflation

Imported inflation adalah inflasi yang disebabkan oleh kenaikan harga barang impor dari luar negeri akibat efek perubahan nilai tukar.

“Pemerintah akan terus berkoordinasi dengan Bank Indonesia maupun Pemerintah Daerah melalui Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah untuk memitigasi berbagai tantangan pencapaian inflasi tahun 2022 baik yang berasal dari global maupun domestik," papar Airlangga, Rabu (2/2/2022). 

Penguatan program kerja dan strategi kebijakan pengendalian inflasi di level daerah menjadi strategis dalam mendukung pencapaian inflasi nasional tetap terkendali di tengah risiko-risiko yang dihadapi, tambah Airlangga.

Dalam kesempatan ini, dia juga menegaskan bahwa pemerintah telah melakukan upaya untuk melakukan stabilisasi harga minyak goreng. 

Sebelumnya telah dikeluarkan kebijakan untuk memastikan agar masyarakat dapat memperoleh harga minyak goreng kemasan dengan harga terjangkau Rp14.000,00 per liter yang di mulai pada tanggal 19 Januari 2022. 

"Kemudian, untuk mengantisipasi kenaikan harga minyak goreng, Pemerintah telah menetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk minyak goreng.  Kebijakan HET ini berlaku mulai 1 Februari 2022,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Jakarta, Rabu (2/2/2022).

BPS melaporkan inflasi di Januari 2022 sebesar 2,18 persen (yoy). Airlangga menegaskan angka ini masih terkendali dalam kisaran sasaran target inflasi tahun 2022 sebesar 3 persen±1 persen (yoy). 

Secara bulanan, inflasi Januari 2022 sebesar 0,56 persen (mtm) sedikit menurun dibanding inflasi bulan Desember 2021. Namun, inflasi Januari 2022 merupakan tertinggi pada periode yang sama sejak tahun 2019.     

Capaian Inflasi Januari dipengaruhi oleh pergerakan pada seluruh komponen inflasi dengan komponen inti menjadi penyumbang andil tertinggi terhadap inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) Januari yakni sebesar 0,27 persen. Inflasi inti sebesar 0,42 persen (mtm) dan merupakan tertinggi sejak Agustus 2019. 

Sementara secara tahunan, inflasi inti tercatat sebesar 1,84 persen dan juga tertinggi sejak September 2020. Peningkatan inflasi inti pada Januari 2022 terutama disebabkan adanya peningkatan harga komoditas ikan segar, mobil, tarif kontrak rumah dan sewa rumah.

Lebih lanjut, inflasi Volatile Food (VF) tercatat sebesar 1,30 persen (mtm), lebih rendah dibandingkan dengan inflasi VF bulan sebelumnya sebesar 2,32 persen (mtm) maupun rerata historis bulan Januari empat tahun terakhir sebesar 1,66 persen (mtm).

Beberapa komoditas VF yang dominan menyumbang terhadap inflasi Januari antara lain kenaikan harga daging ayam, beras, telur ayam ras dan tomat. Sementara komoditas yang mengalami penurunan harga adalah cabai merah.

Airlangga menyoroti kenaikan harga beras pada Januari disebabkan oleh rendahnya panen pada bulan November-Desember 2021 dan disertai dengan terjadinya hidrometeorologi pada awal tahun 2022. Harga beras ditingkat penggilingan meningkat sebesar 2,23 persen (mtm) dan ditingkat eceran sebesar 0,94 persen (mtm).

Dia melihat kondisi ini diperkirakan masih berlangsung pada Februari, meskipun tidak setinggi Januari dan kembali stabil mulai Maret karena mulai masuknya musim panen.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dany Saputra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper