Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemendag Kerek Harga Patokan Ekspor Produk Tambang per Februari 2022

Hal ini dilakukan Kemendag karena sebagian besar produk pertambangan menunjukkan kenaikan harga yang signifikan pada Januari 2022.
Penambangan bauksit di Bintan, Kepulauan Riau. /Antara-Niko Panama
Penambangan bauksit di Bintan, Kepulauan Riau. /Antara-Niko Panama

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Perdagangan menyesuaikan kembali harga patokan ekspor (HPE) produk pertambangan yang dikenakan bea keluar untuk periode Februari 2022. Langkah itu diambil setelah sebagian besar produk pertambangan menunjukkan kenaikan harga yang signifikan pada Januari 2022.

Adapun ketentuan itu ditetapkan dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 04 Tahun 2022 pada Selasa (25/1/2022). 

Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Indrasari Wisnu Wardhana mengatakan kenaikan harga itu disebabkan karena meningkatnya permintaan produk tambang dari pasar domestik hingga luar negeri. 

Wisnu menambahkan komoditas yang mengalami kenaikan harga signifikan dalam sebulan terakhir di antaranya adalah konsentrat tembaga, konsentrat besi, konsentrat besi laterit, konsentrat timbal, konsentrat seng, konsentrat pasir besi, dan bauksit yang telah dilakukan pencucian.

“Pada periode sebelumnya, komoditas tersebut mengalami penurunan harga. Hal tersebut karena adanya peningkatan permintaan dunia. Sementara, komoditas konsentrat mangan, konsentrat ilmenit, dan konsentrat rutil masih terus mengalami kenaikan harga. Sedangkan untuk pellet konsentrat pasir besi masih tetap tidak mengalami perubahan,” kata Wisnu melalui siaran pers, Selasa (1/2/2022). 

Produk pertambangan yang mengalami kenaikan harga rata-rata pada periode Februari 2022 adalah konsentrat tembaga (Cu ≥ 15 persen) dengan harga rata-rata sebesar US$3.430,24/WE atau naik sebesar 1 persen; konsentrat besi (hematit, magnetit) (Fe ≥ 62 persen dan ≤ 1 persen TiO2) dengan harga rata-rata sebesar US$107,20/WE atau naik sebesar 23,16 persen; konsentrat besi laterit (gutit, hematit, magnetit) dengan kadar (Fe ≥ 50 persen dan (Al2O3 + SiO2) ≥ 10 persen) dengan harga rata-rata sebesar US$54,78/WE atau naik sebesar 23,16 persen.

Selanjutnya, konsentrat mangan (Mn ≥ 49 persen) dengan harga rata-rata sebesar US$221,68/WE atau naik sebesar 0,85 persen; konsentrat timbal (Pb ≥ 56 persen) dengan harga rata- rata sebesar US$975,07/WE atau naik sebesar 1,37 persen; konsentrat seng (Zn ≥ 51 persen) dengan harga rata-rata sebesar USD 1.038,92/WE atau naik sebesar 6,71 persen; konsentrat pasir besi (lamela magnetit-ilmenit) (Fe ≥ 56 persen) dengan harga rata-rata sebesar US$64,01/WE atau naik sebesar 23,16 persen. 

Selain itu, konsentrat ilmenit (TiO2 ≥ 45 persen) dengan harga rata-rata sebesar US$482,11/WE atau naik sebesar 1,28 persen; konsentrat rutil (TiO2 ≥ 90 persen) dengan harga rata-rata sebesar US$1.474,80/WE atau naik sebesar 2,40 persen dan bauksit yang telah dilakukan pencucian (washed bauxite) (Al2O3 ≥ 42 persen) dengan harga rata-rata sebesar USD 38,93/WE atau naik sebesar 8,92%. Sementara itu pellet konsentrat pasir besi (lamela magnetit-ilmenit) (Fe ≥ 54 persen) dengan harga rata-rata US$117,98/WE tidak mengalami perubahan.

Menurut Wisnu, proses penetapan HPE periode Februari 2022, seperti halnya HPE sebelumnya, didahului dengan adanya masukan tertulis dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Hal ini berdasarkan perhitungan usulan harga berasal dari berbagai sumber, seperti Asian Metal, Iron Ore Fine Australian, dan London Metal Exchange (LME).

Kemudian HPE ditetapkan berdasarkan hasil rapat koordinasi dengan berbagai instansi terkait, antara lain dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Kementerian Keuangan, Kementerian Perindustrian, dan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper