Bisnis.com, JAKARTA - Tingkat inflasi pada komponen inti diperkirakan meningkat pada Januari 2022, seiring dengan peningkatan daya beli masyarakat.
Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede memperkirakan tingkat inflasi inti mencapai 1,56 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).
“Inflasi inti meningkat menjadi 1,6 persen yoy dari sebelumnya sebesar 1,56 persen yoy, seiring dengan peningkatan daya beli masyarakat yang meningkat,” katanya kepada Bisnis, Senin (31/1/2022).
Sementara itu, Josua memperkirakan tingkat inflasi secara keseluruhan mencapai 0,6 persen secara bulanan (month-to-month/mtm), meningkat dari bulan sebelumnya 0,57 persen mtm.
“Secara tahunan, inflasi akan berada pada kisaran 2,22 persen yoy,” jelasnya.
Menurut Josua, kenaikan inflasi pada Januari 2022 tidak terlepas dari tren kenaikan tingkat harga barang bergejolak yang masih relatif tinggi, meskipun beberapa barang, seperti cabai merah, cabai rawit, dan minyak goreng sudah mulai relatif stabil.
Baca Juga
Dia memperkirakan, komoditas pendorong inflasi pada Januari 2022 di antaranya telur, daging ayam, dan bawang putih.