Bisnis.com, JAKARTA — Pembangunan berbagai proyek infrastruktur menggunakan sumber pembiayaan dari surat berharga syariah negara (SBSN). Pada tahun ini, Rp29,5 triliun dana dari SBSN disiapkan untuk pembangunan 880 proyek infrastruktur.
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Luky Alfirman menjelaskan bahwa pemanfaatan SBSN sebagai sumber dana pembangunan infrastruktur merupakan aspek penting dalam agenda reformasi ekonomi. Pelaksanaan berbagai proyek dapat mendukung pemulihan ekonomi dari dampak Covid-19, baik jangka pendek maupun menengah.
Dia menjelaskan bahwa pemanfaatan SBSN untuk pembangunan infrastruktur akan berjalan pada 2022. Pemerintah mengalokasikan Rp29,5 triliun untuk proyek-proyek di 34 provinsi pada tahun ini.
"Realisasi pembiayaan proyek melalui SBSN tahun 2021 masih cukup baik yaitu sebesar 85,52 persen. Selanjutnya, sisa pekerjaan seluruh proyek tersebut akan dilanjutkan penyelesaiannya pada 2022, di mana rata-rata realisasi dari proyek SBSN tersebut selama ini mencapai 93 persen sampai 96 persen," ujar Luky pada Rabu (26/1/2022).
Dia menjabarkan bahwa terdapat 880 proyek infrastruktur dengan sumber pendanaan dari SBSN pada tahun ini. Berikut daftarnya:
1. 68 proyek infrastruktur transportasi darat, laut, dan udara serta gedung politeknik pada Kementerian Perhubungan.
2. 153 proyek infrastruktur jalan dan jembatan pada Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR.
3. 65 proyek infrastruktur pengendalian banjir dan lahar, pengelolaan bendungan dan embung, pengelolaan irigasi dan drainase utama perkotaan, serta penyediaan air baku pada Ditjen SDA Kementerian PUPR.
4. 10 proyek embarkasi haji dan 45 proyek pusat pelayanan haji terpadu di Ditjen PHU Kementerian Agama.
5. 20 proyek pembangunan sarana dan fasilitas gedung PTKIN dan 215 madrasah di Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama.
6. 135 proyek pembangunan gedung balai nikah dan manasik haji di Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama.
7. 1 proyek pembangunan taman nasional dan 1 pembangunan SMK Kehutanan di Kementerian LHK.
8. 25 proyek pembangunan gedung perguruan tinggi dan 2 gedung LLDIKTI di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
9. 9 proyek pembangunan laboratorium dan fasilitas penelitian di BRIN.
10. 97 proyek pembangunan perumahan di Kementerian Pertahanan.
11. 26 proyek pembangunan perumahan di Polri.
12. 5 proyek pembangunan fasilitas pertanian di Kementerian Pertanian.
13. 1 proyek pembangunan Sekolah Tinggi Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika di BMKG.
14. 1 proyek pembangunan fasilitas fitofarmaka dan 1 pembangunan SMAK Bogor di Kementerian Perindustrian.