Bisnis.com, JAKARTA – Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengupayakan penulisan laporan akhir peristiwa jatuhnya Sriwijaya Air (SJ-182) dapat dipercepat.
Investigator KNKT Ony Soerjo Wibowo mengatakan proses pengumpulan data untuk penyelidikan jatuhnya pesawat Sriwijaya Air (SJ-182). Saat ini, KNKT sedang dalam tahap penulisan analisis. Proses analisis ini cukup rumit dan mungkin melibatkan banyak ahli.
“Kami masih mencoba proses analisis dan penulisan laporan akhir ini akan diusahakan tidak sampai akhir 2022,” ujarnya, Kamis (20/1/2022).
Dalam interim statement yang diterbitkan (13/1/2022), KNKT mengungkapkan data yang didapatkan dalam cockpit voice recorder (CVR). KNKT berhasil mengunduh empat saluran terpisah dengan dua jam data audio yang direkam di setiap saluran CVR. CVR menangkap audio yang direkam dari persiapan penerbangan hingga akhir penerbangan kecelakaan.
Saluran satu merekam sistem pengumuman penumpang dan saluran dua merekam audio stasiun SIC. Sementara itu, saluran tiga merekam audio stasiun PIC dan saluran empat merekam mikrofon area kopilot.
Dari data CVR yang berhasil diunduh tersebut mengungkapkan bahwa, saluran satu yang direkam sama dengan saluran dua. Saluran dua merekam semua komunikasi suara SIC selama penerbangan dan komunikasi antara menara ATC dengan pesawat lain.
Sementara, saluran tiga merekam komunikasi suara PIC dengan teknisi darat. Selama penerbangan, suara PIC tidak direkam. Suara PIC direkam di channel dua dari mikrofon headset SIC saat suara PIC cukup keras.
KNKT mengungkapkan saluran empat merekam nada yang menonjol dengan frekuensi sekitar 400 Hz. Sayangnya, nada tersebut mengganggu semua sinyal audio lainnya dan data audio yang direkam tidak dapat dimengerti.