Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PPI Teken Kontrak Ekspor Kopi 3.000 Ton ke Mesir pada Awal 2022

Rencananya, berdasarkan kontrak yang telah ditandatangani PPI dengan pihak Mesir ekspor kopi 3.000 ton dilaksanakan secara regular sepanjang 2022.
Ilustrasi biji kopi robusta yang siap diekspor/Antara
Ilustrasi biji kopi robusta yang siap diekspor/Antara

Bisnis.com, JAKARTA - PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) berhasil mendapatkan kontrak jual beli ekspor kopi ke Mesir sebanyak 3000 ton untuk periode Januari-Desember 2022.

"Ekspor ini telah berlangsung sejak September 2020. Rencananya, sepanjang 2022 berdasarkan kontrak yang telah ditandatangani PPI dengan pihak Mesir dilaksanakan secara regular," ucap Nina Sulistyowati, Direktur Utama PT PPI, dalam keterangan resmi, Selasa (18/1/2022).

Dia mengatakan kerja sama bilateral ini merupakan salah satu langkah untuk membangun kekuatan ekonomi di wilayah masing-masing. Selain itu, kerja sama tersebut dapat memperluas akses pasar produk Indonesia lainnya menuju Afrika, Eropa dan Timur Tengah.

Menurutnya, kopi Indonesia menjadi salah satu komoditas yang memenuhi kebutuhan kopi di Mesir. Hal tersebut menjadi pemicu bagi PT PPI dan petani kopi lokal untuk terus menjaga kualitas kopi dan meningkatkan hasil produksi.

"Kedepannya, saya berharap kerja sama ini tetap terjalin dan memperluas jangkauan ekspor untuk produk-produk lainnya, begitupun produk dan komoditi dari member of ID Food," ujar Nina.

Direktur Komersial dan Pengembangan PT PPI Andry Tanudjaja menyampaikan terima kasih kepada berbagai pihak yang terlibat dalam ekspor kopi yang akan berjalan regular sepanjang 2022.

"Kami akan support petani lokal dalam meningkatkan hasil produksi secara kualitas dan kuantitas. Kami akan jaga dari hulu sampai hilir, untuk mendorong efektifitas supply chain kopi dan proses value added dari komoditi kopi tersebut supaya go global," lanjutnya.

Ekspor perdana pada 2022 ini rencana akan dilepas pada minggu ke-3 Januari 2022 dari Pelabuhan Panjang, Bandar Lampung.

Hal itu sejalan dengan arahan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi pada launching ID Food di Jakarta pekan lalu. Mendag menegaskan perlunya pengaturan pengadaan dan logistik yang baik pada 2022, termasuk memastikan ketersediaan barang, keterjangkauan barang serta mempunyai nilai tambah yang luar biasa dari ekspor.

Sementara itu, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan Holding Pangan akan berperan sebagai penyeimbang market untuk memastikan pertumbuhan ekonomi bangsa.

"Holding Pangan akan mendorong peningkatan supply chain pangan dengan menjaga stabilitas rantai pasok pangan," ujar Erick.

PT PPI sebagai Member Of ID Food bersama PT Sang Hyang Seri, PT Perikanan Indonesia, PT Berdikari, PT Garam dan PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) yang berperan sebagai Induk Holding BUMN Pangan. Holding Pangan akan fokus memperkuat perekonomian Indonesia melalui upaya-upaya strategis dalam mendukung ketahanan pangan nasional.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper