Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) dalam Survei Kegiatan Dunia Usaha memperkirakan kinerja dunia usaha pada kuartal I/2022 akan melanjutkan tren pertumbuhan yang positif, bahkan lebih tinggi dari kuartal sebelumnya.
Hal ini tercermin dari saldo bersih tertimbang (SBT) kuartal I/2022 sebesar 9,39 persen, lebih tinggi dibandingkan SBT 7,10 persen pada kuartal IV/2021 maupun SBT 4,50 persen capaian pada kuartal I/2021.
“Responden memperkirakan kegiatan usaha akan meningkat pada kuartal I/2022, terindikasi dari SBT sebesar 9,39 persen,” tulis BI dalam laporannya yang dikutip, Sabtu (15/1/2022).
Peningkatan kinerja dunia usaha tersebut didorong oleh kinerja sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan dan perikanan dengan SBT 1,96 persen, sejalan dengan musim panen raya subsektor tanaman bahan pangan
Di samping itu, sektor industri pengolahan turut menjadi kontributor utama dengan SBT sebesar 2,74 persen, sejalan dengan perkiraan normalisasi aktivitas masyarakat di tahun 2022.
Pada kuartal IV/2021, kinerja dunia usaha tercatat tumbuh positif, tercermin dari nilai SBT sebesar 7,1 persen, sedikit lebih rendah dari SBT kuartal III/202 persen, namun meningkat dibandingkan dengan SBT kuartal IV/2020 sebesar -3,90 persen.
Peningkatan kinerja usaha terindikasi pada sektor industri pengolahan, perdagangan, hotel dan restoran dan pengangkutan, serta komunikasi.
Peningkatan tersebut didorong oleh naiknya permintaan sejalan dengan pelonggaran kebijakan pembatasan mobilitas di berbagai daerah, serta perayaan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan libur akhir tahun.
Perbaikan terjadi pada beberapa sektor utama, seperti sektor industri pengolahan, sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor pengangkutan dan komunikasi, sektor keuangan, real estat dan jasa perusahaan serta sektor jasa-jasa sejalan dengan kegiatan usahanya yang meningkat.
Sementara, kondisi keuangan dunia usaha terindikasi membaik dibandingkan dengan kondisi pada periode sebelumnya, baik dari aspek likuiditas maupun rentabilitas, didukung oleh akses pembiayaan yang lebih mudah.