Bisnis.com, MANADO - Sektor perdagangan di Kota Manado, Sulawesi Utara, merupakan salah satu penggerak ekonomi di kota tersebut. Ini tidak lepas dari semakin atraktifnya pertumbuhan pelaku usaha perdagangan di Manado, di mana sebagian besar berklasifikasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Merujuk pada data Pemerintah Kota Manado, jumlah pelaku UMKM di kota ini mengalami pertumbuhan moderat dalam kurun 3 tahun terakhir. Pada 2019 lalu ada sekitar 19.000 UMKM, lalu meningkat 21.000 pelaku usaha di tahun berikutnya dan pada 2021 bergerak menjadi 23.375 pelaku UMKM.
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Manado Soni Sondakh mengemukakan para pelaku usaha itu terbagi pada beragam bidang dan terkonsentrasi pada aktivitas perdagangan untuk produk fesyen, kuliner, ekraf serta lainnya.
Secara umum, perkembangan UMKM di Kota Manado ini bahkan mampu menjadi asa akselerasi ekonomi Sulawesi Utara, yang mana bisa memiliki efek berganda terhadap sektor perdagangan dalam skala yang lebih luas.
Foto: dok. MTC Megamas
Pada sisi lain, perkembangan UMKM di Sulawesi Utara terkhusus di Kota Manado tidak lepas pula dari penyediaan fasilitas dan akses bagi pelaku usaha dalam menjalankan aktivitas bisnis maupun perdagangannya.
Seperti yang direalisasikan oleh PT Megasurya Nusalestari, pengembang Kawasan Megamas Manado, yang membangun pusat niaga (trade center) sejak 2019 lalu guna menunjang pelaku UMKM meningkatkan skala usahanya.
Direktur Megasurya Nusalestari Irawan Handoko mengatakan pembangunan trade center merupakan manifestasi dari komitmen perusahaan untuk memberikan manfaat sebesar-sebesarnya terhadap perekonomian Manado, maupun Sulut secara luas.
Adapun pusat niaga yang dikembangkan perusahaan adalah Mega Trade Center (MTC) yang berdiri dalam kawasan Megamas Manado dengan luasan 43.000 m2 berstruktur 4 lantai. Sebagai informasi, operasional MTC ini secara efektif pada 17 Desember 2019 silam.
"MTC ini bisa dikatakan adalah sarana penunjang UMKM, terutama bagi pebisnis pemula yang ingin berusaha dengan modal yang tidak terlalu besar. Skema investasi juga bisa dilakukan," urai Irawan kepada Bisnis, Sabtu (8/1/2022).
Sebagai informasi, MTC ini terdiri dari berbagai kios yang memungkinkan dikonversi sebagai investasi jangka panjang, selain dijadikan sebagai titik aktivitas niaga. Irawan menjelaskan jika ada pula pemilik kios di MTC yang menyewakan ke pelaku bisnis lain sebagai instrumen investasi.
"Masyarakat juga dapat menyewa langsung dari pihak manajemen MTC," kata Irawan.
Kios berukuran standar 3x3 meter menjadi favorit para pengusaha lokal untuk mencoba berbisnis di bidang fesyen, aksesoris, komputer hingga barbershop.
Foto: dok. MTC Megamas
Ukuran standar ini juga dianggap ideal bagi masyarakat yang ingin membuat usaha, karena jika terlalu minimalis tentunya akan membatasi ruang gerak. Kemudian bila ukuran yang terlalu besar juga tidak terlalu efisien dari segi biaya.
Sehingga, ukuran standar lebar untuk satu unit kios biasanya adalah 3x3 meter agar mampu memenuhi kebutuhan para pelaku usaha dalam menjalankan aktivitas bisnis maupun niaga.
Selain mengakomodasi aktivitas UMKM lokal, MTC juga diisi oleh sederet tenant skala nasional yang memungkinkan para pengunjung mendapatkan beragam pilihan dalam memenuhi kebutuhannya. Diantaranya Matahari Departement Store, KFC, Sport Station, Hypermart yang berdampingam dengan pelaku usaha lokal di MTC Manado.
Direktur Megasurya Nusalestari Amelia Tungka menambahkan, beragamnya tenant di MTC diyakini menjadi daya tarik tersendiri bagi publik Manado maupun Sulut, sehingga bisa berimplikasi positif terhadap ekonomi, terutama pada sektor perdagangan.
Selain beragam, papar dia, MTC juga memungkinkan pengunjung mendapatkan barang dengan harga kompetitif bahkan lebih murah, mengingat fasilitas tersebut menjadi pusat niaga untuk kuantitas besar maupun eceran.
Itu membuat pengusaha yang berada di luar pulau ataupun daerah kota sekitar Manado, kerap menjadikan MTC sebagai titik tuju untuk melakukan transaksi secara grosiran kemudian mereka jual kembali di tempat asal, yang mana hal tersebut sudah menjadi rutinitas bulanan.
Foto: dok. MTC Megamas
Selain itu, papar Amelia, gedung MTC Manado juga terkoneksi dengan GrandWhiz Hotel berklasifikasi bintang 4 serta apartemen MTC.
Pada sisi okupansi GrandWhiz, senantiasa terjaga pada level optimal karena berada di Pusat Bisnis Kawasan Boulevard Manado sehingga akses ke sejumlah sarana penunjang bisa terjangkau dengan berjalan kaki.
Kemudian untuk apartemen, berdiri vertikal di atas gedung MTC dengan kapasitas sebanyak 115 unit hunian disertai beragam fasilitas penunjang. Adapun unit hunian tersebut terbagi dalam beberapa tipe pilihan yang keseluruahan dapat mengakses kolam renang berukuran besar di kawasan apartemen tersebut.
"Khusus apartemen MTC ini, sudah terjual hingga 80% dan sisanya disewakan melalui manajemen MTC," pungkas Amelia.