Bisnis.com, JAKARTA - Perpanjangan insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) hingga Juni 2022 akan mendorong kalangan milenial untuk lebih berani berinvestasi properti.
CEO PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) John Riady mendukung upaya pemerintah memperpanjang kebijakan insentif PPN DTP hingga Juni 2022.
Kebijakan insentif PPN properti akan memperkuat pertumbuhan pasar properti. Uang muka 0 persen PPN terbukti membuat penjualan rumah meningkat signifikan.
Hal ini pun akan mendorong kalangan milenial untuk berani berinvestasi properti dan memperolah keuntungan ROI (Return Of Investment) sekaligus untuk kepemilikan aset rumah pribadi.
“Sebagai pengembang kami ingin terus berkontribusi dalam menopang pertumbuhan ekonomi pasca pandemi. Kami berharap agar tahun ini dapat menjadi tahun keemasan bagi sektor properti," ujarnya dalam siaran pers, Sabtu (8/1/2022).
Dia menuturkan demi melanjutkan komitmen dalam menunjang peningkatan pertumbuhan kepemilikan rumah dengan harga terjangkau yang dapat menjadi instrumen investasi bagi masyarakat, LPKR telah menyiapkan beragam proyek landed house.
"Tunggu tanggal mainnya untuk proyek landed house,” kata John.
Head of Research Jones Lang LaSalle (JLL) Yunus Karim mengatakan sektor properti diharapkan akan mengalami peningkatan pada 2022. Namun, tetap waspada mengingat ketidakpastian yang disebabkan oleh pandemi.
Sektor properti diproyeksikan akan mengalami peningkatan tahun ini di mana rumah tapak tetap mendapatkan respon positif dari masyarakat terutama dari kalangan milienial dan keluarga muda.
Di tengah maraknya investasi beragam seperti emas, saham, reksadana, deposito hingga barang bermerek (branded), investasi properti rumah tapak masih sangat diminati. Mulai dari dari kondisi yang stabil, risiko yang minim, harga jual yang terus meningkat, hingga Return of Investment (ROI) yang menguntungkan, investasi properti terus memiliki asset yang tinggi.
Selain itu, dukungan Pemerintah dalam memperpanjang insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) juga mendukung pertumbuhan sektor properti hingga Juni 2022.
“Hal ini menjadikan rumah tapak sangat diminati, apalagi dengan harga terjangkau, ada akses transportasi publik, dan kemudahan cara bayar,” ucap Yunus.