Bisnis.com, BALIKPAPAN - Proyek peningkatan kilang atau refinery development master plan (RDMP) Balikpapan telah mencapai kemajuan. Proses konstruksi proyek itu telah mencapai 46,92 persen.
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengatakan pihaknya terus mengejar penyelesaian proyek itu untuk dapat meningkatkan kapasitas dan juga peningkatan kualitas pengolahan kilang.
Dia menuturkan, pengerjaan proyek masih tetap di tengah pandemi Covid-19 meski sempat menghambat pengerjaan proyek, terutama dalam pengadaan barang dari luar negeri.
Pada tahun lalu, sejumlah pekerjaan besar telah selesai dirampungkan dalam proyek RDMP Balikpapan seperti pemasangan residue catalytic cracking (RCC) dan juga propylene splitter.
"Saat ini pengerjaan RDMP Balikpapan sudah mencapai 46,92 persen," ujarnya di kawasan Proyek RDMP Balikpapan, Sabtu (8/1/2021).
Direktur Utama PT Kilang Pertamina Internasional Djoko Priyono menyebutkan bahwa capaian proyek RDMP Balikpapan telah melampaui target yang ditetapkan pada tahun lalu.
Baca Juga
Adapun, sepanjangan 2021 proyek RDMP Balikpapan ditarget untuk bisa mencapai progress sebesar 45,54 persen.
Secara rinci, realisasi proyek RDMP Balikpapan untuk tahap engineering telah mencapai 9,69 persen, procurement mencapai 25,32 persen, konstruksi 11,79 persen, dan commissioning mencapai 0,12 persen.
"Deviasi saat ini mencapai 1,38 persen dibandingkan dengan target reforecast," ungkapnya.
Selain itu, Djoko memaparkan bahwa sampai dengan Desember 2021, nilai proyek tersebut sebesar Rp27,93 triliun dengan total komponen luar negeri senilai Rp19,52 triliun dan komponen dalam negeri Rp8,4 triliun.
Dia menargetkan proyek RDMP Balikpapan dapat memiliki tingkat komponen dalam negeri sebesar 30 persen--35 persen.
"Penyerapan komponen dalam negeri saat ini 30,06 persen atau senilai Rp8,4 triliun," ujar Djoko.