Bisnis.com, JAKARTA – PT Pelabuhan Indonesia (persero) atau Pelindo menargetkan pendapatan sebelum pajak atau earning before tax hingga 2025 adalah senilai Rp4,3 triliun hingga Rp7,4 triliun.
Direktur Utama Pelindo Arif Suhartono menuturkan per 31 Desember 2021, capaian earning before tax tersebut telah terealisasikan lebih dari Rp600 miliar. Nilai tersebut berasal dari optimalisasi financing cost dan pengadaan bersama.
"Diharapkan tahun 2022 capaian value creation tersebut akan jauh lebih besar lagi melalui aksi korporasi dan inisiatif strategis yang telah direncanakan sebelumnya. Sehingga earning before tax hingga 2025 adalah Rp4,3 triliun hingga Rp7,4 triliun," ujarnya melalui keterangan resmi, Rabu (5/1/2022).
Selain itu, Arif juga berharap pada kuartal II/2022 bisnis inti perusahaan pada masing-masing subholding telah tertata dengan baik sehingga dapat terkonsolidasi sesuai klaster bisnisnya masing-masing.
Sebelumnya, sebagai bagian dari keseluruhan restrukturisasi BUMN Pelabuhan, PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo mengambil dua langkah aksi korporasi pada perusahaan subholding kelolaan Pelindo.
Dua langkah yang ditempuh yakni serah operasi bisnis dan inbreng atau pengalihan saham Pelindo pada anak perusahaan kepada subholding sesuai klaster bisnis masing-masing. Langkah ini dilakukan untuk memperkuat bisnis inti Pelindo usai merger.
Empat subholding Pelindo telah secara resmi efektif beroperasi per 1 Januari 2022. Hal ini ditandai dengan penandatanganan kesepakatan serah operasi bisnis dari Pelindo kepada PT Pelindo Terminal Petikemas, PT Pelindo Multi Terminal, PT Pelindo Jasa Maritim dan pengalihan usaha kepada PT Pelindo Solusi Logistik pada 29 Desember 2021.
Dalam keberadaannya, subholding Pelindo ini memiliki tiga tugas utama, yakni menentukan kebijakan layanan pelabuhan sesuai lini bisnisnya yang selaras dengan kebijakan strategi Pelindo, menjalankan kuasa dan tugas operasional dari Pelindo, serta sebagai revenue generator.
Pembentukan empat subholding di bawah Pelindo ini dilakukan untuk mengelola bisnis inti perusahaan. Nantinya, masing-masing subholding ini juga menjadi induk bagi anak perusahaan eks Pelindo I-IV sesuai dengan lini bisnisnya.