Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai 3,7 persen pada 2021.
Menurut Sri Mulyani, angka ini sudah merupakan usaha terbaik setelah mengaami pertumbuhan negatif pada kuartal I dan pelambatan di kuartal III akibat meningkatnya angka infeksi Covid-19 di Tanah Air
"Kemungkinan pertumbuhan ekonomi 2021 hanya 3,7 persen," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita edisi Desember 2021, Senin (3/1/2022).
Angka ini masih masuk ke dalam kisaran sasaran pemerintah. Seperti diketahui, Sri Mulyani pernah menyampaikan pertumbuhan ekonomi sepanjang 2021 akan berkisar 3,5 persen sampai dengan 4,0 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).
Lebih lanjut, Sri Mulyani melihat pertumbuhan pada kuartal IV/2021 dapat mencapai 5 persen sehingga keseluruhan tahun masih berada di kisaran tersebut.
"Kuartal IV semoga bisa mencapai 5 persen. Jadi full year di kisaran 3,5 persen - 4 persen," ujar Sri Mulyani.
Baca Juga
Proyeksi Sri Mulyani sejalan dengan paparan Bank Mandiri. Sebelumnya, Vice President Head of Industry and Regional Research Bank Mandiri Dendi Ramdani memperkirakan perekonomian Indonesia hingga akhir tahun akan tumbuh sebesar 3,69 persen.
Proyeksi ini lebih rendah dibandingkan dengan proyeksi awal yang dikeluarkan pada awal tahun, yaitu sebesar 4,43 persen. Revisi ini disebabkan oleh terjadinya kenaikan kasus Covid-19, khususnya varian delta, pada juni 2021.
“Kenaikan kasus Covid-19 pada bulan Juni 2021 adalah faktor yang menekan pertumbuhan ekonomi nasional maupun provinsi, khususnya pada kuartal III/2021,” katanya dalam keterangan resmi, Selasa (9/11/2021).