Bisnis.com, JAKARTA – PT Modernland Realty Tbk. melepas pemilikan saham di PT Astra Modern Land (AML), yang mulai mengembangkan Jakarta Garden City pada 2016, dan langkah itu diyakini berdampak positif pada kelangsungan bisnis properti developer tersebut.
David Iman Santosa, Direktur PT Modernland Realty Tbk., mengemukakan Desember 2021 merupakan bulan yang sarat corporate action bagi pengembang tersebut, yang dimulai dari paparan publik pada 10 Desember.
Perseroan kemudian merampungkan restrukturisasi global notes sehingga restrukturisasi efektif pada 17 Desember, disusul dengan pembukaan kembali perdagangan efek Perseroan dengan kode emiten MDLN di seluruh pasar terhitung sejak sesi I perdagangan efek pada 20 Desember 2021.
Pada 27 Desember, Perseroan melepas kepemilikan saham AML dengan ditandatanganinya akta jual beli saham dengan Perseroan menjual seluruh saham milik PT Mitra Sindo Makmur (MSM), entitas anak Perseroan, yang mewakili 33 persen kepemilikan di dalam AML.
Penandatanganan dilakukan David Iman Santosa selaku Direktur Utama MSM; Wibowo Muljono dan Kurniawan Kasudarman selaku Presiden Direktur dan Direktur PT Astra Land Indonesia; Nilawati Irjani dan Wibowo Muljono selaku Wakil Presiden Direktur dan Direktur PT Menara Astra; serta Kurniawan Kasudarman selaku kuasa yang mewakili Hongkong Land (Unicode) Investments Limited.
“Transaksi penjualan saham AML ini diyakini akan memberikan dampak positif pada kelangsungan bisnis properti dan likuiditas Perseroan serta entitas anak Perseroan,” kata David melalui keterangan tertulis pada Rabu (29/12/2021).
Dia menambahkan melalui transaksi penjualan saham AML ini, Perseroan akan mampu meningkatkan rasio lancar (current ratio) yang diharapkan dapat meningkatkan kinerja keuangan konsolidasian Perseroan dan memberikan nilai tambah bagi seluruh pemegang saham.
Selain itu, dengan dilakukannya transaksi ini, kemampuan Perseroan dalam memenuhi kewajiban pembayarannya juga akan meningkat.
Sebelumnya pada 2016, AML didirikan melalui kerja sama joint venture antara Perseroan melalui anak usaha MSM dengan PT Astra Land Indonesia (ALI) dengan porsi kepemilikan 50-50 untuk mengembangkan 67 hektare lahan di Jakarta Garden City dengan nilai transaksi Rp3 triliun.
Selanjutnya pada 2017 kepemilikan Perseroan dalam AML berubah menjadi 33 persen di mana ALI memegang mayoritas kepemilikan yakni 67 persen. Proyek residensial dari AML adalah ASYA, di mana hingga 2020 telah meluncurkan sejumlah flagship cluster seperti Toba Lake Villas, Semayang, dan Maninjau.
Baca Juga : Bank BRI Biayai KPR Modernland Cilejit Tangerang |
---|
ASYA berada di dalam kawasan township Jakarta Garden City seluas 370 ha yang dikembangkan menjadi global city, kawasan hunian modern terbesar dan terlengkap di Jakarta Timur.
Sejak dibangun pertama kali pada medio 2007, Jakarta Garden City berkembang sangat progresif dengan intensifikasi pembangunan masif, baik itu hunian, komersial, hingga fasilitas publik lainnya. Kini rumah yang sudah terbangun di Jakarta Garden City mencapai 3.132 unit dan dihuni 1.575 kepala keluarga.
Jakarta Garden City beberapa waktu lalu secara resmi meluncurkan Jakarta Business District untuk mendukung pertumbuhan investasi serta merespon kebutuhan investor terhadap keberadaan pusat bisnis premium yang dinamis, fasilitas terbaik dengan lokasi strategis bernilai investasi tinggi di koridor timur Jakarta.
Selain pusat bisnis, area Jakarta Business District dengan estimasi GDV (gross development value) sebesar US$2 miliar ini juga terintegrasi langsung dengan premium residential area, pusat perbelanjaan Aeon Mall, Ikea, area komersial, pusat pendidikan, serta pusat kesehatan.
Pada tahap pertama, sedang dipasarkan Commercial Park Lot 8C Jakarta Business District @JGC sebanyak 197 unit berdesain minimalis kontemporer dengan harga mulai dari Rp2,9 miliar, terdiri atas beberapa tipe antara lain L4x12 - 2 lantai, L4,5x15 - 3 lantai, L5x15 - 3 lantai, dan tipe Special Hook - 4 lantai.