Bisnis.com, JAKARTA - Realisasi anggaran kesehatan pada Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) masih tercatat rendah hingga pertengahan Desember 2021.
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa realisasi anggaran PEN untuk kesehatan baru mencapai 68,6 persen dari total pagu tahun ini sebesar Rp214,96 triliun.
“[Realisasi anggaran] klaster kesehatan saat ini masih 68,6 persen,” katanya dalam konferensi pers virtual, Senin (20/12/2021).
Airlangga mengatakan, di samping pos kesehatan, realisasi anggaran PEN pada pos perlindungan sosial telah mencapai 86,4 persen dari pagu anggaran 2021 sebesar Rp186,64 triliun.
Di samping itu, pemerintah mencatat realisasi anggaran untuk pos program prioritas mencapai 74,2 persen dari total pagu anggaran Rp117,94 persen.
Lebih lanjut, realisasi anggaran PEN untuk insentif usaha telah mencapai lebih dari 100 persen dari pagu anggaran yang ditetapkan sebesar Rp62,83 triliun.
Pemerintah mengharapkan realisasi anggaran program PEN dapat mencapai 90,4 persen atau sebesar Rp673,2 triliun pada akhir tahun ini.
Sebagaimana diketahui, pemerintah menetapkan pagu anggaran program PEN sebesar Rp744,77 triliun pada 2021.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa pemerintah hanya memiliki waktu yang singkat untuk menghabiskan anggaran program PEN yang masih tersisa.
Sementara, kemampuan penyerapan anggaran dalam sisa waktu itu sangat menentukan momentum pemulihan ekonomi kuartal IV/2021.