Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cerlang Tangerang Bagi Pengembang dan Pencari Properti

Tangerang terus bertransformasi sebagai kawasan perumahan untuk masyarakat urban dan komuter. Hal itu pun dibuktikan dengan semakin banyak pengembang yang membangun kota mandiri di Tangerang.
Foto udara komplek perumahan di kawasan Gading Serpong, Kelapa Dua, Tangerang, Banten, Jumat (11/6/2021). Bisnis/Abdullah Azzam
Foto udara komplek perumahan di kawasan Gading Serpong, Kelapa Dua, Tangerang, Banten, Jumat (11/6/2021). Bisnis/Abdullah Azzam

Cerlang Tangerang Bagi Pengembang dan Pencari Properti

Bisnis.com, JAKARTA – Tangerang terus bertransformasi sebagai kawasan perumahan untuk masyarakat urban dan komuter. Hal itu pun dibuktikan dengan semakin banyak pengembang yang membangun kota mandiri di Tangerang.

Senior Advisor Research Knight Frank Indonesia Syarifah Syaukat mengatakan, kawasan Tangerang memiliki peminat tersendiri bagi masyarakat yang bekerja di Jakarta atau pun Serang sebagai Ibu Kota Banten.

Selain itu, produk hunian yang tersedia di kawasan itu umumnya memiliki segmen yang beragam dan luas, dengan potensi pengembangan, serta investasi yang cukup besar.

Adapun, saat ini hunian di bawah Rp2 miliar masih menjadi penggerak transaksi properti di Tangerang, sehingga produk yang berada dalam range tersebut memiliki keunggulan dari aspek harga.

“Wilayah Tangerang memang memiliki peminat sendiri, karena juga banyak kawasan industri dan dekat dengan bandara,” ujarnya kepada Bisnis, Selasa (6/12/2021).

Pihaknya pun tak menampik bahwa pengembang saat ini aktif meluncurkan kota mandiri di Tangerang, meski kondisi pandemic Covid-19 belum berlalu.

Menurutnya, hunian yang dikembangkan di Tangerang sebagai kota satelit menjadi kutub pertumbuhan baru, karena tidak hanya menyediakan hunian, tetapi juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas, seperti ruang terbuka, pusat perbelanjaan, kawasan komersial, rumah sakit, sekolah, dan sebagainya.

“Ini menjadi pilihan yang tepat untuk property seeker yang mencari rumah di luar keriuhan kota primer,” katanya.

Kendati demikian, kota satelit juga harus mampu menjamin konektivitas dengan wilayah lain di sekitarnya, terutama kawasan utama dengan dependency yang tinggi terhadap wilayah tersebut.

“Keberadaan kawasan lain di sekitar kota satelit tentu menjadi poin plus, mengingat kondisi ini membuka interaksi ruang lebih prospektif untuk kegiatan masyarakat,” ucap Syarifah.

Cerlang Tangerang Bagi Pengembang dan Pencari Properti

Head of Research Jones Lang LaSalle (JLL) Yunus Karim menuturkan, terus naiknya harga tanah di Serpong dan kawasan sekitarnya mendorong pengembangan perumahan melebar ke kawasan-kawasan yang harga tanahnya lebih murah di Tangerang.

Pengembangan permukiman baru berskala besar di Tangerang dan sekitarnya juga akan mengikuti koridor lintasan utama Jalan Tol Jakarta–Merak.

“Lokasinya juga tidak akan jauh dari township di sekitarnya yang sudah dulu berkembang, dan telah dilengkapi berbagai sarana dan fasilitas yang dibutuhkan masyarakat,” tuturnya.

 

Kawasan Baru di Tangerang

Dia menilai wilayah Bitung–Balaraja yang diapit kota mandiri (township) Gading Serpong dan Lippo Village, serta memiliki akses langsung ke gerbang Tol Jakarta–Merak akan sangat menguntungkan.

Dengan akses yang sudah jadi tersebut, menjadi wajar apabila kemudian sejumlah developer memberanikan diri untuk membuka proyek baru, meskipun jaraknya semakin jauh dari Jakarta.

“Kabupaten Tangerang memiliki economic based dari kawasan industri dan pergudangan, sehingga sangat potensial dikembangkan untuk proyek properti. Adanya Tol Jakarta–Merak yang tersambung dengan Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Cengkareng juga memberikan kontribusi positif sebagai satelit Jakarta. Kalau bicara Bitung sampai Balaraja, kuncinya ada di jalan tol,” ujarnya.

Dia menambahkan, rumah tapak masih menjadi subsektor real estat paling kuat dan mampu bertahan selama pandemi Covid-19. Rumah-rumah tapak ukuran kompak dinilai dapat menjadi pilihan para pekerja industri di sekitarnya dan karyawan di Tangerang, selain membidik para pekerja di Jakarta.

Meski cukup jauh dari Jakarta, akses dan transportasinya saat ini semakin mudah dengan jalan Tol Jakarta–Merak.

“Pengembang bukan tidak melihat potensi Kabupaten Tangerang, justru mereka sudah sejak lama aktif menangkap pasar tersebut. Rata-rata pengembang besar sudah mengantongi landbank di barat, bahkan area paling barat Jakarta sekalipun,” kata Yunus.

Salah satu kota mandiri baru yang tengah dikembangkan saat ini adalah Paramount Petals oleh Paramount Land. Setelah berhasil mengembangkan wilayah Gading Serpong, Paramount Land membidik kawasan baru seluas 300 hektare di Curug Tangerang.

Cerlang Tangerang Bagi Pengembang dan Pencari Properti

Kehadiran Paramount Petals pun menambah daftar kota mandiri di wilayah Tangerang yang saat ini telah berdiri, yakni Citra Raya Tangerang, Lavon Swan City, dan Suvarna Sutera.

Direktur Paramount Land Aryo T. Ananto mengatakan, proyek tersebut didesain sebagai kawasan terintegrasi antara hunian, komersial, bisnis dan fasilitas kota lainnya, seperti pendidikan, kesehatan, dan hiburan.

“Paramount Petals berada di tengah pengembangan kota mandiri lainnya, jadi konektivitas sangat baik. Artinya secara investasi juga sangat baik. Pengalaman di Gading Serpong, kami akan terus mengembangkan fasilitas kota ini, seiring itu investasi pun akan menarik,” ucapnya.

Mengusung tagline Lovable Living, Paramount Petals dikembangkan sebagai kota mandiri baru yang prospektif dari sisi investasi, fasilitas, dan konektivitas.

“Dengan konsep one stop living yang dirancang oleh AECOM sebagai master planner bertaraf internasional. Dalam perencanaan ke depan, direct access tol telah dapat digunakan dan akan menjadi bagian dari exit Tol Bitung yang dapat langsung menuju Paramount Petals. Ini akan memudahkan konektivitas dan akses,” tutur Aryo.

 

Pengembangan Jangka Panjang

Direktur Marketing & Sales Paramount Land M. Nawawi menuturkan, Paramount Petals akan dikembangkan dengan jangka perencanaan sekitar 20 tahun ke depan. Pada tahap awal, dalam jangka 5 tahun pengembangan akan diarahkan di area Paramount Petals bagian selatan.

Nantinya akan ada tujuh klaster hunian yang akan dibangun. Di samping itu, bakal dikembangkan pula sembilan blok komersial (ruko) dan beberapa area kavling komersial, serta beberapa fasilitas seperti kesehatan, pendidikan, pasar modern, perkantoran, pusat perbelanjaan, hingga hotel.

“Setelah area selatan, pengembangan akan dilanjutkan pada Paramount Petals bagian utara,” ujarnya.

Nawawi membeberkan, dalam perencanaannya di 2021–2022, Paramount akan membangun 2 klaster awal, yakni Aster dan Canna dan marketing gallery. Selanjutnya, pada tahun 2023 akan dibangun akses tol langsung, country club, dan Paramount Estate Management.

Pada tahun 2025 hingga 2027 akan dibangun sejumlah fasilitas, seperti rumah sakit, pasar modern, sekolah, dan hotel.

“Untuk membangun infrastruktur tahap awal, sebagai persiapan 1–3 klaster saja Paramount Land sudah merealisasikan investasi sekitar Rp100 miliar,” ucapnya.

Adapun hingga saat ini, terdapat 2 klaster yang telah ditawarkan di Paramount Petals, yakni klaster Aster yang ludes terjual sebanyak 129 unit dan klaster Canna yang terjual sebanyak 175 unit.

Cerlang Tangerang Bagi Pengembang dan Pencari Properti

Harga yang ditawarkan untuk klaster Aster mulai dari Rp600 jutaan, sedangkan untuk klaster Canna ditawarkan dengan harga mulai Rp700 jutaan.

“Untuk klaster Canna sendiri tahap 1 ditawarkan 117 unit dan itu habis semua. Lalu kami tambahkan 83 unit dari tahap 2,” katanya.

Saat ini, Paramount tengah bersiap meluncurkan klaster ketiganya di Paramount Petals yang rencananya ditawarkan pada tahun depan dengan range harga berkisar Rp750 juta hingga Rp1,1 miliar.

“Klaster ketiga di Paramount Petals akan kami luncurkan di tahun depan,” ucapnya.

 

Didominasi Milenial

Nawawi menuturkan, para pembeli di Paramount Petals sebagian besar atau 68 persen merupakan kalangan milenial dengan usia di bawah 39 tahun.

Hal itu membuktikan bahwa milenial masih menjadi pasar yang tebal, sehingga fokus bagi para pengembang untuk menyediakan produk yang menyasar milenial, termasuk juga keluarga muda.

Paramount Land berupaya untuk mengakomodasi minat generasi milenial yang cukup tinggi untuk memiliki hunian ataupun memulai berinvestasi properti.

“Paramount Petals berpedoman pada prinsip pembangunan berkelanjutan yang memadukan keindahan, ruang hijau, dan lingkungan yang menyenangkan untuk kehidupan yang lebih bermakna bagi generasi mendatang untuk tinggal maupun berinvestasi,” terangnya.

Selain itu, pemilihan lokasi hunian ataupun properti untuk investasi tentunya juga harus menjadi pertimbangan. Terlebih, generasi milenial memiliki mobilitas tinggi.

“Paramount Petals terkoneksi dengan kota-kota mandiri lain di sekitarnya, yaitu 6 menit dari Lippo Karawaci, 10 menit dari Gading Serpong, 25 menit dari CBD Jakarta, serta akses mudah dari dan ke Bandara Soekarno-Hatta hanya dalam waktu 25 menit. Untuk dapat memperoleh informasi, bisa kunjungi instagram Paramount Petals @officialparamountpetals,” tutur Nawawi.

Untuk diketahui, Paramount Petals juga telah berhasil meraih penghargaan Best Township Master Plan Design dalam ajang penghargaan PropertyGuru Indonesia Property Award 2021.

Sementara itu, CEO Indonesia Property Watch (IPW) Ali Tranghanda berpendapat, wilayah Bitung menjadi salah satu area perkembangan kawasan properti yang dibidik pengembang, karena di Serpong dan Karawaci sudah terlalu mahal.

“Paramount masuk di celah pasar yang sesuai, karena pasokan rumah di kisaran harga tersebut relatif terbatas di wilayah itu, dan saya lihat prospeknya cukup bagus karena akan ada akses tol dekat sana,” ujarnya.

Menurutnya, koridor barat memiliki potensi investasi properti yang bagus, sehingga nantinya diproyeksikan bakal muncul kawasan hunian baru. Terlebih, koridor barat diklaim cocok bagi keluarga muda dan para pekerja untuk membangun kehidupan.

“Karena masih tersedia rumah tapak di kawasan ini. Beberapa pengembang di kawasan itu melakukan inovasi dengan menghadirkan produk yang disesuaikan dengan karakteristik anak muda,” kata Ali.

Cerlang Tangerang Bagi Pengembang dan Pencari Properti

Berdasarkan data Indonesia Property Watch (IPW) pada kuartal III/2021, penjualan hunian di Tangerang masih tertinggi dibandingkan dengan daerah penyangga ibu kota lainnya.

Tren penjualan rumah kuartal III/2021 di Jabodetabek-Banten naik 53,5 persen dengan fokus rumah segmen menengah atas, dan penjualan tertinggi ada di Tangerang.

Penjualan rumah tertinggi di segmen tersebut berada di wilayah Tangerang dan sekitarnya dengan rerata sebesar 66,9 persen dari jumlah pasar. Pada kuartal III/2021 juga terjadi pergeseran segmentasi pasar ke kelas menengah sampai atas, di mana peningkatan penjualan cukup tinggi di segmen hunian seharga Rp1 miliar ke atas.

Namun demikian, menurutnya, minat masyarakat terhadap properti tidak pernah surut meski masih terjadi pandemi Covid-19. Pada kuartal III/2021 pertumbuhan nilai penjualan properti mengalami peningkatan 53,5 persen.

“Rumah tapak masih mendominasi pilihan para end-user, karena selain sebagai tempat tinggal dan tempat berbisnis, rumah tapak juga merupakan instrumen investasi,” terang Ali.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yanita Petriella
Editor : Lili Sunardi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper