Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Perdagangan memastikan ketersediaan kedelai untuk bahan baku tempe dan tahu dalam negeri cukup untuk memenuhi kebutuhan Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 (Nataru).
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Oke Nurwan mengatakan pemerintah telah berkoordinasi dengan pelaku usaha untuk mengantisipasi kebutuhan kedelai dengan memperkirakan jumlah saat panen dan kualitas di negara produsen.
“Pasokan kedelai dari negara eksportir cukup baik. Saat ini negara produsen tengah memasuki masa panen, sehingga kami optimis pasokan kedelai akan cukup hingga kuartal pertama 2022,” kata Oke melalui siaran pers, Jumat (3/12/2021).
Berdasarkan Chicago Board of Trade (CBOT), harga kedelai dunia pada akhir November 2021 sekitar US$12,17 per bushel atau setara US$446 per ton. Harga ini turun dibandingkam dengan harga awal Juni 2021 yang tercatat sebesar US$15,42 per bushel atau setara US$566 per ton.
Dengan kondisi tersebut, maka landed price diperkirakan berada pada kisaran Rp7.695 per dan di tingkat importir sebesar Rp8.378 per kg.
“Dengan kondisi panen di negara produsen yang cukup baik, diperkirakan harga kedelai dunia akan relatif stabil. Untuk itu, diharapkan para pelaku usaha dapat bekerja sama dalam menjaga kelancaran pasokan kedelai ke pengrajin tahu dan tempe,” lanjut Oke.
Oke memperkirakan harga tempe akan berada di kisaran Rp10.129 per kg, lebih rendah dari harga pertengahan Juni sekitar Rp17.000 per kg. Sementara harga tahu akan berada di kisaran Rp605 per potong, sedikit turun dibandingkan dengan sebelumnya sebesar Rp700 per potong.
Oke berharap panen kedelai negara produsen dapat memacu gairah pengrajin tahu dan tempe untuk tetap melakukan produksi dengan harga yang terjangkau bagi masyarakat.
“Kemendag terus konsisten memantau perkembangan harga dan pasokan kedelai untuk memenuhi kebutuhan produksi pengrajin tahu dan tempe nasional. Untuk itu, masyarakat tidak perlu merasa khawatir atas ketersediaan tahu dan tempe sebagai alternatif sumber protein dengan harga terjangkau, khususnya periode Natal 2021 dan Tahun Baru 2022,” kata Oke