Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AP II: Jumlah Penumpang Tahun Ini Tak Mampu Lewati 2020

AP II menyebut realisasi jumlah penumpang pada tahun ini tidak mampu melewati catatan pada 2020.
Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin./Bisnis-Rio Sandy Pradana
Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin./Bisnis-Rio Sandy Pradana

Bisnis.com, JAKARTA - PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II memprediksi jumlah penumpang di 20 bandara kelolaannya sampai akhir tahun ini tidak bisa melampaui capaian pada 2020.

Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin menjelaskan hal tersebut dikarenakan pada awal kuartal I/2021, jumlah penumpang belumlah terdampak pandemi Covid-19. Sementara itu, pada tahun ini ada berbagai kebijakan, seperti pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) skala besar dan rencana larangan mudik pada akhir tahun.

“Belum ada angkanya karena masih konservatif, masih banyak ketidakpastian. Pergerakannya hampir relatif sama dengan tahun lalu karena ada kebijakan PPKM kemudian aturan perjalanan disesuaikan,” ujarnya, Kamis (25/11/2021).

Dia memperkirakan pada akhir tahun ini, pertumbuhan penumpang hanya ditopang dari pergerakan masyarakat pada kuartal IV/2021 setelah adanya pelonggaran syarat perjalanan.

Pada kuartal IV/2021, akan terjadi pertumbuhan pergerakan dengan sebesar 9-10 persen. Meski demikian, perseroan, belum menghitung dampak pemberlakuan PPKM Level 3 yang akan berlangsung pada 24 Desember 2021 sampai 2 Januari 2022.

“Kami masih tunggu dulu regulasinya. Tapi secara umum animo masyarakat sudah meningkat sejalan dengan vaksinasi yang masif,” imbuhnya

Pada 2022, Awaluddin menyampaikan sektor penerbangan masih akan dihadapkan oleh ketidakpastian akibat pandemi Covid-19. Perusahaan belum menargetkan pertumbuhan yang muluk-muluk seiring dengan berbagai pembatasan yang masih akan mungkin terjadi pada masa mendatang.

“Semua estimasi dan proyeksi kami masih konservatif. Jadi kami belum bisa terlalu progresif melakukan proyeksi. Tapi antisipasi kami, alat produksi, SOP, sistem tetap kami buat sehingga jika situasi membaik, kami tetap siap,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper