Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo memberikan target investasi 2022 kepada Kementerian Investasi/ Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sebesar Rp1.200 triliun. Untuk mewujudkan hal tersebut, Menteri Investasi/ Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengaku sudah menyiapkan strategi.
Strategi yang dimaksud oleh Bahlil adalah dengan mengawal proses penanaman modal oleh investor secara end-to-end di seluruh 34 provinsi di Indonesia.
"Jadi dari 34 provinsi kita bagi, ada sekitar 600-700 perusahaan, dan itu yang kita kawal. Karena itu kenaikannya kurang lebih 23-33 persen," jelas Bahlil pada acara Rapat Koordinasi Nasional dan Anugerah Layanan Investasi 2021 di Jakarta, Rabu (24/11/2021).
Bahlil mengatakan target investasi tahun depan juga bisa terwujud berkat adanya Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), yang dinilainya sekarang memiliki kinerja lebih baik.
Mengenai transformasi ekonomi, Bahlil menyebut ke depan investasi akan fokus pada energi hijau dan industri hijau untuk mendorong nilai tambah investasi.
Di sisi kemudahan berusaha, Bahlil mengaku sistem perizinan online berbasis risiko atau Online Single Submission Risk-Based Approach (OSS-RBA) belum sempurna. "Kemarin saya katakan di peluncuran sudah 80 persen, sekarang baru 90 persen," tuturnya.
Bahlil menyebut hingga saat ini ada kementerian/lembaga yang belum mau memasang OSS-RBA. Demikian pula, penerapan OSS-RBA di daerah masih bermasalah.
Adapun, tahun ini Kementerian Investasi/BKPM menargetkan realisasi investasi sebesar Rp900 triliun. Selama periode Januari-September, realisasi penanaman modal sudah mencapai Rpp659,4 triliun atau 73,3 persen dari target.