Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Pesan Menko Airlangga sebelum RI Masuki Tahun Politik

Menko Airlangga menyebut 2022 sebagai momentum emas untuk mengejar pertumbuhan ekonomi yang baik. Bukan tanpa alasan, menurutnya, stabilitas ekonomi penting sebelum euforia pesta politik makin kental pada 2023.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia Airlangga Hartarto membuka GIIAS 2021 di ICE BSD, kabupaten Tangerang, Banten, Kamis (11/11/2021). /Bisnis
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia Airlangga Hartarto membuka GIIAS 2021 di ICE BSD, kabupaten Tangerang, Banten, Kamis (11/11/2021). /Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menilai bahwa kondisi ekonomi pada 2022 harus tumbuh optimal sebelum agenda politik menjadi perhatian besar setahun setelahnya, menjelang tahun politik 2024.

Hal tersebut disampaikan Airlangga ketika ditanya mengenai strategi pemerintah dalam mengejar pertumbuhan ekonomi yang sehat pada tahun depan. Menurutnya, kondisi ekonomi akan menjadi perhatian utama pemerintah pada tahun depan.

Airlangga bahkan menyebut 2022 sebagai momentum emas untuk mengejar pertumbuhan ekonomi yang baik. Bukan tanpa alasan, menurutnya, stabilitas ekonomi penting sebelum euforia pesta politik makin kental pada 2023.

"Ini golden moment Indonesia untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi. Kestabilan politik, kita lihat agenda politik akan terjadi pada 2024 dan akan masuk [mulai ramai] pada 2023. Ini menjadi golden moment untuk menggenjot pertumbuhan [ekonomi] pada 2022," ujar Airlangga pada Kamis (18/11/2021).

Airlangga yang juga Ketua Umum Partai Golkar menilai bahwa penanganan Covid-19 akan menjadi kunci utama dalam mengoptimalkan pertumbuhan ekonomi tahun depan. Penyebaran Covid-19 yang minim membuat aktivitas usaha berjalan lebih lancar sehingga perekonomian di seluruh lapisan dapat tumbuh dengan baik.

Berkaca dari tahun ini, dunia usaha menghadapi tekanan cukup besar saat varian delta Covid-19 menyebar. Alhasil, pertumbuhan ekonomi kuartal III/2021 menjadi 3,51 persen, lebih rendah dari proyeksi pemerintah yang berkisar 4 persen.

Airlangga menilai bahwa natal dan tahun baru 2022 menjadi momentum penting untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 pada tahun depan. Oleh karena itu, pemerintah menyatakan akan terdapat pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3 selama masa natal dan tahun baru 2022.

"Kita tidak mau ambil risiko dengan harapan kita bisa melalui itu, maka situasi ekonomi pada Januari 2022 bisa kita terus dorong," ujar Airlangga.

Selain isu dalam negeri, dinamika kondisi global pun menjadi perhatian pemerintah dalam mengakselerasi ekonomi tahun depan. Misalnya, isu geopolitik antara China dan Amerika Serikat yang mulai mereda membawa optimisme tersendiri bagi pemerintah.

Di sisi lain, inflasi global dan isu tapering di Amerika Serikat dapat menjadi tantangan tersendiri, Namun, tingginya harga komoditas, terutama batu bara, masih membawa peluang bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada awal tahun.

"Dan tidak kalah yang harus diantisipasi adalah perubahan iklim. Kita tahu sepanjang tahun ini terbantu oleh musim hujan terus menerus sehingga pangan relatif kuat. Namun, menurut BMKG tahun depan berbeda, tentu ini yang harus kita jaga," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper