Bisnis.com, JAKARTA – China berencana mengizinkan lagi perusahaan properti melanjutkan penerbitan efek beragun aset (EBA), mengakhiri pembekuan pasar 3 bulan sebagai langkah pihak berwenang bergerak melindungi pengembang berperingkat lebih tinggi dari krisis pendanaan di seluruh industri tersebut.
Regulator keuangan baru-baru ini mengatakan kepada bursa China bahwa pengembang "berkualitas tinggi" dapat mengajukan permohonan untuk mengeluarkan EBA baru untuk membayar utang, ungkap sumber yang mengetahui masalah tersebut.
Satu unit pengembang milik negara China Resources Land berencana menerbitkan EBA senilai US$81,5 juta pada pekan ini.
Tidak ada pengembang yang menjual EBA sejak Agustus setelah pemerintah mulai membatasi persetujuan pada kuartal kedua, kata salah satu sumber. Penerbitan EBA yang luar biasa oleh industri itu mencapai setara dengan US$152 miliar pada April, menurut GF Securities.
China juga berencana melonggarkan aturan yang membatasi ukuran penerbitan obligasi antarbank baru oleh pengembang hingga 85 persen dari utang antarbank mereka, kata sumber sebagaimana dilansir Bloomberg.
Relaksasi hanya akan berlaku untuk emiten berkualitas tinggi, meskipun tidak dapat segera dipelajari bagaimana label itu didefinisikan.
Baca Juga
Regulator memperbaiki tindakan keras jangka panjang mereka pada sektor properti setelah krisis utang di China Evergrande Group dan pengembang peringkat sampah lainnya mulai menyebar ke rekan-rekan berperingkat lebih tinggi, bank, dan bahkan beberapa perusahaan teknologi.
Turbulensi menjadi cukup ekstrem untuk mendapatkan peringatan bulan ini dari Federal Reserve bahwa kerapuhan di sektor real estat China dapat menyebar ke AS jika memburuk secara dramatis.
Penurunan properti mendorong analis untuk memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi China dan memicu kekhawatiran tentang kerusuhan sosial di antara pemilik rumah yang dirugikan dan investor individu yang menanamkan tabungan mereka ke dalam produk shadow-banking pengembang.