Bisnis.com, JAKARTA – PT Pertamina (Persero) membutuhkan dana investasi senilai US$40 miliar atau sekitar Rp569,44 triliun (kurs Rp14.236 per dolar Amerika Serikat) untuk bisa menyelesaikan proyek-proyek kilang yang tengah dijalankan.
Dalam portofolio bisnisnya, terdapat 14 proyek kilang yang ditargetkan rampung hingga 2027 mendatang.
Direktur Pengembangan Bisnis PT Kilang Pertamina Internasional Joko Widi Wijayanto mengatakan bahwa proyek-proyek kilang Pertamina rencananya akan meningkatkan kapasitas pengolahan menjadi 1,5 juta barel per hari dari kapasitas saat ini sekitar 1 juta barel per hari.
Proyek itu juga akan meningkatkan kapasitas produksi Pertamina dari kemampuan saat ini yang hanya 729.000 barel per hari menjadi 1,5 juta barel per hari.
Dengan peningkatan kualitas kilang, kata dia, nantinya produk yang dihasilkan akan menjadi lebih baik dengan standar Euro V dari kualitas saat ini Euro II.
Selain itu, peningkatan kualitas kilang juga akan menaikkan kemampuan mengolah jenis minyak mentah dengan kandungan sulfur 2 persen dari kemampuan saat ini yang hanya mampu mengolah minyak mentah dengan kandungan sulfur 0,2 persen.
Baca Juga
Tidak hanya itu, proyek tersebut akan meningkatkan kapasitas produksi petrokimia Pertamina dari 1.6 juta ton per tahun menjadi 7,6 juta ton per tahun.
“Total investasi di atas US$40 miliar,” katanya dalam webinar yang digelar pada Selasa (16/11/2021).
Adapun, dalam portofolio bisnis kilang Pertamina, proyek-proyek tersebut terbagi atas proyek pembangunan kilang baru, proyek peningkatan kualitas kilang, pembangunan kilang petrokimia, proyek kilang hijau, dan proyek growth engine.
Untuk proyek pembangunan kilang baru atau Grass Root Refinery (GRR) dilakukan di Kilang Tuban dengan estimasi produksi sebesar 300.000 barel per hari. Proyek itu direncanakan selesai pada 2026.
Sementara itu, untuk proyek peningkatan kualitas kilang atau refinery development master plan (RDMP) terdapat enam proyek, yakni RDMP Dumai, RDMP Plaju, RDMP Balongan, RDMP Cilacap, RDMP Balikpapan, dan revamp TPPI.
Pertamina juga tengah mengerjakan empat proyek kilang petrokimia, yakni Olefin TPPI, petroleum to pharmaceutical, petrochemical Jabar, dan New PP balongan.
Untuk kilang hijau, seluruh proyek dilakukan di Kilang Cilacap dengan pengerjaan proyek yang terbagi menjadi 2 fase dengan fase pertama yang akan onstream 2021 untuk mengolah 3.000 barel per hari, dan fase 2 yang akan selesai pada 2022 yang akan mengolah 6.000 barel per hari CPO.
“Konsep pengembangan, peremajaan, pembangunan kilang baru, serta hilirisasi maka kami meng-capture ada 14 proyek utama yang kami kelola saat ini,” ujarnya.