Bisnis.com, JAKARTA – PT Kilang Pertamina Internasional menargetkan bisa memulai produksi solar dengan campuran sawit 100 persen atau green diesel pada tahun depan. Produksi akan dimulai setelah peningkatan kilang Cilacap selesai dilakukan.
Direktur Utama Kilang Pertamina Internasional Djoko Priyono mengatakan, proses peningkatan kualitas treated distillate hydrotreating (TDHT) tengah dilakukan. Proses peningkatan kualitas pemroses kilang Cilacap tersebut ditargetkan rampung pada Desember tahun ini.
“Kami sedang ekspansi Cilacap per 1 November 2021 kemarin upgrade kilang TDHT sampai Desember 2021, Januari 2022 bisa produksi D100 sebesar 3.000 barel per hari. Nanti berikutnya akan kami kembangkan menjadi 6.000 barel per hari,” katanya dalam webinar yang digelar pada Selasa (16/11/2021).
Djoko menjelaskan, bahan bakar D100 menggunakan material refined, bleached and deodorized palm oil (RBDPO), yaitu minyak sawit yang sudah melalui proses penyulingan untuk menghilangkan asam lemak bebas, serta penjernihan untuk menghilangkan warna dan bau.
D100 telah berhasil diuji coba produksi di Refinery Unit (RU) II Dumai dan RU IV Cilacap bersamaan dengan percobaan untuk green gasoline dan juga green avtur.
Sebelumnya, persiapan sarana dan fasilitas uji coba antara lain dengan menyiapkan sarana penerimaan minyak sawit melalui dermaga Jetty 67 di komplek kilang menuju tangki RBDPO.
Baca Juga
Dari dermaga, kemudian disiapkan sarana feedstock (tangki) yang dekat dengan lokasi unit pemrosesan di unit TDHT.
“Ke depannya Kilang Plaju dipersiapkan untuk peningkatan 20.000 barel per hari untuk biorefinery,” jelasnya.