Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Tahun Pertama Komersialisasi, Penjualan Bahan Baku Obat Kimia Farma Sungwun Melesat

Produsen bahan baku obat (BBO) PT Kimia Farma Sungwun Pharmacopia atau KFSP mencatatkan kinerja gemilang di tahun pertama komersialisasi sejumlah produk.
Reni Lestari
Reni Lestari - Bisnis.com 15 November 2021  |  14:54 WIB
Tahun Pertama Komersialisasi, Penjualan Bahan Baku Obat Kimia Farma Sungwun Melesat
Ilustrasi. - Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Produsen bahan baku obat (BBO) PT Kimia Farma Sungwun Pharmacopia atau KFSP mencatatkan kinerja gemilang di tahun pertama komersialisasi sejumlah produk.

Pamian Siregar, Presiden Direktur KFSP, mengatakan bahwa beberapa BBO pada tahun ini telah memenuhi persyaratan regulasi pergantian sumber bahan baku untuk industri farmasi.

Secara year-on-year (yoy), Pamian mengatakan, pertumbuhan penjualan BBO perseroan melesat hingga 450 persen.

“Karena penjualan tahun lalu sebagai baseline masih kecil, maka pertumbuhan penjualan tahun ini sangat tinggi, di mana secara yoy mencapai 450 persen,” kata Pamian kepada Bisnis, Senin (15/11/2021).

Peningkatan penjualan KFSP dinilai mampu berkontribusi pada penurunan impor BBO yang diperkirakan masih di atas 90 persen.

Pamian menjelaskan, ada enam BBO yang sudah digunakan oleh industri farmasi dari total 10 jenis yang berhasil dikembangkan perseroan, dan telah mengantongi sertifikat good manufacturing practice (GMP) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Keenam jenis bahan baku tersebut, antara lain dua BBO anti-kolesterol yaitu simvastatin dan atorvastatin, antiplatelet untuk pengobatan hipertensi yaitu clopidogrel, anti-virus untuk hepatitis yaitu entecavir, dan dua antiretroviral (ARV) untuk pengobatan HIV AIDS yaitu lamivudin dan zidovudin.

Pamian menjelaskan, empat jenis BBO lainnya kini masih dalam proses peralihan sumber bahan baku di beberapa industri farmasi.

Strength point-nya adalah bahwa BBO yang diproduksi dalam negeri sudah dapat berkontribusi untuk menurunkan impor BBO,” katanya.

Selain itu, pihaknya juga menargetkan pengembangan tambahan empat BBO lainnya sampai akhir tahun ini. Jika terserap dengan baik, produksi BBO KFSP diperkirakan dapat menurunkan impor antara 6 persen hingga 7,5 persen.

Didirikan pada 2016, perusahaan bahan baku farmasi itu merupakan perusahaan patungan antara PT Kimia Farma (Persero) Tbk. dan Sungwun Pharmacopia Co. Ltd dari Korea Selatan. Komposisi sahamnya 75 persen Kimia Farma dan 25 persen Sungwun Pharmacopia.

Selain KFSP, dua produsen BBO domestik lainnya, yakni PT Riasima Adi Farma dan PT Dexa Medica.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak Video Pilihan di Bawah Ini :

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

kimia farma bahan baku obat
Editor : Lili Sunardi

Artikel Terkait



Berita Terkini

back to top To top