Bisnis.com, JAKARTA — Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing yang keluar dari pasar keuangan domestik mencapai Rp2,79 triliun pada minggu kedua November 2021.
“Berdasarkan data transaksi 8-11 November 2021, nonresiden di pasar keuangan domestik jual neto Rp2,79 triliun,” kata Kepala Departemen Komunikasi Erwin Haryono melalui siaran pers yang dikutip Bisnis, Sabtu (13/11/2021).
Erwin menjelaskan, dari jumlah tersebut, tercatat jual neto di pasar surat berharga negara (SBN) sebesar Rp2,39 triliun dan jual neto di pasar saham sebesar Rp390 miliar.
Sementara, BI mencatat aliran modal asing yang keluar dari pasar keuangan domestik sepanjang 2021 mencapai Rp16,01 triliun.
“Berdasarkan data setelmen selama 2021 [year-to-date/ytd], nonresiden jual neto Rp16,01 triliun,” jelas Erwin.
Di samping itu, BI melaporkan premi risiko investasi atau premi credit default swap (CDS) meningkat ke level 84,27 basis poin per 11 November 2021, dari 79,58 basis poin per 5 November 2021.
Erwin mengatakan, dalam hal ini BI akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran Covid-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu.
BI juga, imbuh dia, akan terus memperkuat langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan.