Bisnis.com, JAKARTA - PT Industri Kereta Api (Persero) atau Inka melakukan penandatanganan Heads of Agreement bersama Destini Berhad asal Malaysia. Keduanya merencanakan kerja sama di bidang infrastruktur dan sarana perkeretaapian baik di dalam maupun di luar Negeri Jiran.
Proses penandatanganan tersebut disaksikan oleh Perdana Menteri Malaysia Ismail Sabri Yaakob di sela-sela agenda kunjungannya ke Indonesia pada 10-11 November 2021.
"Kerja sama PT Inka dengan Perusahaan Malaysia ini merupakan pelaksanaan program BUMN Go Global yang telah dicanangkan Menteri BUMN dan mendapatkan dukungan penuh dari Indonesia-Malaysia Business Council [IMBC]," ujar Direktur Utama PT Inka Budi Noviantoro dalam siaran pers, Kamis (11/11/2021).
Menurutnya, selain keuntungan bisnis yang akan diperoleh kedua perusahaan, diharapkan dari kerja sama ini juga akan semakin mempererat hubungan bilateral kedua negara, Indonesia dan Malaysia.
Sebagai informasi, PT Inka (Persero) merupakan produsen kereta api terintegrasi pertama di Asia Tenggara. Baru-baru ini perseroan telah menyelesaikan seluruh produksi Light Rail Transit (LRT) Jabodebek yang ditandai dengan pelepasan trainset ke-31 oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan secara daring dan Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan RI, Zulfikri. Acara diselenggarakan di kantor pusat PT Inka Madiun, 14 Oktober 2021.
LRT Jabodebek ini merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) dengan kontrak pengadaan LRT Jabodebek senilai Rp3,9 trilun ini ditandatangani sejak 18 Januari 2018 antara PT Inka dengan PT KAI (Persero).
Baca Juga
Sementara Destini Berhad merupakan Perusahaan Publik/ Terbuka Malaysia yang terdaftar (listed) di Bursa Malaysia. Perusahaan tersebut mempunyai group anak-anak usaha yang bergerak di berbagai sektor bisnis engineering seperti di bidang udara/aviation, pertahanan, kelautan, energi dan perkeretaapian serta transportasi darat lainnya.