Bisnis.com, JAKARTA – PT Istana Karya Propertindo berkomitmen untuk mengembangkan perumahan subsidi agar masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) bisa mendapatkan rumah yang layak huni.
Direktur Teknis PT Istana Karya Propertindo Imanudin Abdesina menuturkan, pihaknya bersama kontraktor lokal tengah membangun 132 unit rumah di Perumahan Bukit Cinanjung Permai, kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Rencananya bakal ada 500 unit rumah tahap pertama untuk MBR.
“Kami memberdayakan kontraktor dan pekerja lokal guna kelancaran pembangunan perumahan kami, sekaligus wujud silaturahmi dengan masyarakat setempat. Selain itu, ini upaya kami untuk memberdayakan UMKM lokal dalam pembangunan perumahan,” ujarnya dalam siaran pers, Selasa (9/11/2021).
Menurutnya, kehadiran Perumahan Bukit Cinanjung Permai menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat, dikarenakan lokasinya yang sangat strategis, di mana perumahan tersebut berada di dekat akses pintu tol Cisumdawu yang dibangun pemerintah.
Direktur Marketing Istana Karya Propertindo Hakam Junus menjelaskan, penjualan unit rumah di Bukit Cinanjung Permai juga dilakukan oleh agen pemasar lokal.
Adapun, hingga awal November 2021 ini terdapat sebanyak 277 konsumen yang telah melakukan booking fee.
Baca Juga
“Hal ini adalah bentuk kepercayaan masyarakat kepada perumahan kami, sekaligus komitmen kami selaku pengembang terhadap perekonomian masyarakat setempat, sehingga agensi-agensi lokal juga turut mendapatkan manfaat dengan kehadiran kami disini,” tuturnya.
Sementara itu, Direktur Operasional Istana Karya Propertindo Ivan Pratomo menambahkan, hunian Perumahan Bukit Cinanjung Permai memiliki harga yang sangat terjangkau, sesuai dengan penetapan Kementerian PUPR melalui program penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) FLPP.
Berdasarkan data aplikasi Sikumbang PPDPP, hunian Perumahan Bukit Cinanjung Permai menawarkan tipe 30 dengan luas lahan 60 meter persegi dan luas bangunan 30 meter persegi seharga Rp150,5 juta.
“Animo masyarakat sangat luar biasa, kebijakan ini sangat tepat karena dampaknya sangat besar, tidak hanya bagi pelaku usaha nasional, tetapi juga UMKM lokal. Bahkan MBR dengan rentang penghasilan Rp4 juta–Rp6 juta per bulan pun turut mendapat manfaat akan kepemilikan rumah yang selama ini dikenal sulit dan mahal,” katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Project Manager dari PT Surveyor Indonesia Juanda Evan mengapresiasi kehadiran investasi seperti PT Istana Karya Propertindo dalam pembangunan hunian MBR, sehingga turut membantu pengembangan ekonomi.
“Kami berharap akan lebih banyak lagi investasi-investasi lokal oleh pengusaha nasional guna mengembangkan perekonomian masyarakat lokal dengan pola-pola kerja sama seperti yang dilakukan oleh Istana Karya Propertindo,” ujarnya.
Pemerintah, lanjutnya, turut mengimbau para pelaku usaha nasional untuk menggalakkan investasi di dalam negeri dan bekerja sama untuk membantu pengusaha-pengusaha lokal atau UMKM setempat di dalam pemulihan ekonomi Indonesia pascapandemi Covid-19.
Untuk diketahui, Istana Karya Propertindo melakukan penandatanganan nota kerja sama sinergis antara pengusaha nasional dalam hal ini Istana Karya Propertindo dan UMKM lokal, baik pihak kontraktor maupun agen pemasar lokal.
