Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air menargetkan penyelesaian pembangunan saluran pengendali banjir di Kabupaten Lombok Tengah pada Desember 2021.
Pengendali banjir itu merupakan infrastruktur pendukung Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) yang juga ditetapkan pemerintah sebagai salah satu Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP).
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, perubahan iklim menjadi tantangan dalam pengelolaan sumber daya air di Indonesia. Pergeseran dan perubahan masa musim hujan dan kemarau, serta pola hujan dengan durasi pendek, tetapi intensitasnya tinggi kerap mengakibatkan banjir.
“Upaya penanggulangan bencana, termasuk banjir merupakan tanggung jawab kita bersama. Sesuai dengan tugas dan fungsinya, Kementerian PUPR berperan dalam masalah infrastruktur,” ujarnya dalam siaran pers, Selasa (9/11/2021).
Kepala Satuan Kerja SNVT PJSA Nusa Tenggara I Lalu Erwin Rosdianto mengatakan bahwa pekerjaan pembangunan saluran pengendali banjir KEK Mandalika dilakukan selama 2 tahun anggaran, yaitu 2020 dan 2021, dengan total anggaran sebesar Rp85,9 miliar.
Total panjang saluran drainase utama yang dibangun adalah sepanjang 7,2 kilometer, dengan kapasitas debit sebesar 78 meter kubik per detik.
Baca Juga
“Progres fisik sudah 98 persen, hanya tinggal perapihan saja. Target selesai sesuai akhir masa kontrak pada 31 Desember 2021, tetapi diperkirakan bisa selesai lebih cepat pada awal November 2021, karena adanya percepatan untuk mendukung KEK,” tuturnya.
Pada tahun anggaran 2020 telah dilakukan pembangunan saluran sepanjang 5 kilometer, meliputi drainase Uditch 1.250 meter, drainase L Gutter 250 meter, drainase Triputri 2.175 meter, box culvert 239 meter, saluran Sungai Ngolang 107 meter, drainase Ngolang 150 meter, saluran Sungai Soker 300 meter, dan saluran Sungai Lagon 550 meter.
Sementara itu, pada tahun anggaran 2021 dibangun saluran sepanjang 2,2 kilometer yang meliputi drainase Triputri 295 meter, saluran Sungai Soker 305 meter, drainase Ngolang 55 meter, box culvert 145 meter, taman Lagon 200 meter, dan normalisasi Sungai Nandus 1.200 meter.
Pembangunan saluran pengendali banjir pada tahun anggaran 2020 dilaksanakan oleh kontraktor PT Mari Bangun Nusantara-PT Bangun Mitra Anugerah Lestari (KSO) dengan nilai kontrak sebesar Rp57,7 miliar.
Kemudian dilanjutkan pada tahun anggaran 2021 oleh kontraktor PT Citra Putra La Terang dengan nilai kontrak sebesar Rp28,2 miliar.
“Saluran pengendali banjir KEK Mandalika berfungsi mengumpulkan aliran air dari Sungai Ngolang dan Sungai Soker untuk selanjutnya dialirkan ke Sungai Lagon. Dengan adanya saluran pengendali banjir ini akan mengamankan atau mengurangi risiko banjir di area sirkuit dan KEK Mandalika seluas 1175 hektare,” ucap Erwin.