Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah dinilai perlu untuk mengaktifkan kembali Direktorat Keselamatan Transportasi Darat yang telah ditiadakan oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sejak dua tahun lalu lantaran angka kecelakaan lalu lintas di Indonesia tak pernah turun
Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia Pusat Djoko Setijowarno mengatakan peniadaan direktorat tersebut berdampak kepada minimnya program dan anggaran untuk keselamatan di sektor transportasi darat. Menurutnya, data dari Korps Lalu Lintas Kepolisian Negara Republik Indonesia (Korlantas) dalam 1 jam terdapat 1-3 orang meninggal akibat kecelakaan lalu lintas di Indonesia.
Dalam sehari sekitar 80 orang tewas seketika di jalan raya. Korban terbanyak pesepeda motor atau sekitar 75 persen.
Belum lagi, lanjut dia, ditambah sejumlah korban akibat kecelakaan lalu lintas yang mengalami luka berat dan berujung meninggal dunia juga. Menurut kalkulasinya, total bisa mencapai 120 orang meninggal dunia setiap hari karena korban kecelakaan lalu lintas di jalan raya.
“Di Indonesia masih banyak masalah keselamatan transportasi darat yang harus dibenahi. Saat ini yang mengurus program keselamatan transportasi darat di bawah Direktorat Sarana Perhubungan Darat. Sudah dipastikan anggaran untuk keselamatan pasti kecil tidak sebanding dengan tanggung jawab untuk membenahi keselamatan transportasi darat se-Indonesia,” ujarnya dalam paparan yang dikutip, Minggu (7/11/2021).
Direktorat Keselamatan Transportasi Darat pernah ada di bawah Direktorat Jenderal Perhubungan Darat. Adanya restrukturisasi organisasi di Kementerian Perhubungan, menyebabkan Direktorat Keselamatan Transportasi Darat dihilangkan.
Baca Juga
Padahal, urusan keselamatan transportasi darat belum menunjukkan keberhasilan yang berarti dalam hal menurunkan angka kecelakaan lalu lintas. Tingkat fatalitas masih cukup tinggi.
Kesadaran masyarakat akan keselamatan lalu lintas juga masih rendah. Jika meninggal akibaat kecelakaan lalu lintas dianggap takdir.
“Angka kecelakaan lalu lintas tidak pernah turun drastis. Sementara institusi yang fokus mengurusi keselamatan justru dihilangkan. Tinggal tunggu waktu kapan arisan nyawa melayang akan terjadi terus menerus di jalan raya,” tekannya.
Dia mencontohkan kecelakan lalu lintas di ruas Jalan Tol Cipali KM 113 pada Kamis (4/11/2021) dini hari. Korbannya adalah rombongan guru besar Universitas Gajah Mada (UGM) mengakibatkan salah satu Dosen Fakultas Peternakan Prof. Ir. I Gede Suparta Budisatria, M.Sc, Ph.D, IPU Asean Eng meninggal dunia. Berikutnya pada hari yang sama, artis Vanessa Angel dan suaminya Febri Ardiansyah meninggal dunia akibat kecelakaan tunggal di ruas Tol Jombang KM 672.