Bisnis.com, JAKARTA - Dubai Ports World (DP World) resmi bekerja sama dengan Indonesia Investment Authority (INA) setelah keduanya menandatangani perjanjian di Paviliun Indonesia, Dubai Expo 2020.
Nilai ekonomis dari kerjasama antara INA dan DP World ini ditaksir mencapai US$7,5 miliar atau sekitar Rp105 triliun dalam jangka waktu sampai dengan 30 tahun.
Penandatanganan kesepakatan kerjasama antara INA dan DP World ini mengawali berbagai kesepakatan investasi dan bisnis antara Indonesia dan Uni Emirat Arab, yang merupakan bagian dari rangkaian kunjungan Presiden Republik Indonesia ke PEA tanggal 3 – 4 November 2021.
Nantinya, berbagai kesepakatan dan perjanjian kerjasama yang telah ditandatangani oleh pihak Indonesia dan PEA, baik yang sifatnya G to G maupun B to B, akan dipertukarkan di hadapan kedua pimpinan tertinggi negara saat kunjungan dimaksud.
Kerja sama ini bertujuan untuk lebih memajukan logistik dan pelabuhan laut Indonesia, khususnya melalui peningkatan kemampuan, kapasitas dan manajemen pelabuhan laut yang terintegrasi. Kerja sama ini akan membuat pelabuhan laut Indonesia memiliki daya saing dalam ekosistem logistik global dan perdagangan internasional.
Ketua dan CEO DP World Group Sultan Ahmed Bin Sulayem mengatakan DP World menyadari potensi besar Indonesia sebagai salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia, serta proyek yang dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan fasilitas pelabuhan.
"Melalui kemitraan kami dengan INA, kami berkomitmen untuk mendukung inisiatif nasional yang menciptakan nilai dan menghadirkan keahlian untuk memodernisasi infrastruktur maritim Indonesia,” ujarnya.
Baca Juga
DP World CEO & MD Asia Pacific dan Australasia Glen Hilton mengatakan bersama dengan INA, perusahaan akan fokus membangun hubungan yang saling menguntungkan dengan pemerintah daerah dan pemangku kepentingan untuk menciptakan nilai di seluruh rantai pasokan Indonesia.
"Dengan menggabungkan pengalaman kami dan teknologi disrupsi dengan mandat INA untuk memaksimalkan dampak ekonomi, kami optimis dapat meningkatkan kinerja rantai pasokan Indonesia,” kata Hilton.
Chief Executive Officer INA Ridha Wirakusumah mengatakan kemitraan strategis dengan DP World ini sejalan dengan misi INA untuk mengoptimalkan investasi di infrastruktur dan sumber daya Indonesia untuk memberikan pembangunan ekonomi jangka panjang.
"Investasi INA berfokus pada beberapa sektor utama, seperti bandara, pelabuhan, jalan tol, kawasan industri, infrastruktur digital, layanan kesehatan, dan energi terbarukan," ungkapnya.
DP World sendiri merupakan penyedia solusi logistik cerdas dengan rangkaian produk dan layanan mencakup setiap mata rantai rantai pasokan terintegrasi – mulai dari terminal pelabuhan hingga kawasan industri yang berbasis teknologi. DP World memberikan layanan ini melalui jaringan global yang saling terhubung dari 190 unit bisnis di 68 negara di enam benua.
Sebelumnya, DP World pernah bekerja sama dengan Pelindo III di Terminal Peti Kemas Surabaya (TPS). Kerja sama ini telah resmi berakhir pada 28 April 2019.
DP World masuk menjadi pemegang saham TPS setelah mengakuisisi saham Holding Company P&O Port, induk P&O Dover, pada 1 Maret 2006.
Adapun, P&O Dover memiliki 49% saham TPS sejak 1999 setelah Pelindo III melakukan privatisasi saham di TPS. Pascaakuisisi, seluruh aset dan penyertaan milik P&O Dover berpindah ke DP World, termasuk saham di TPS, sehingga komposisi saham TPS adalah 51% milik Pelindo III dan 49% milik DP World.
Untuk mengembalikan 49% saham TPS ke pangkuan Pelindo III, BUMN operator pelabuhan itu harus merogoh kocek Rp490 miliar. Dengan kepemilikan 100%, maka Pelindo III memiliki kesempatan mengelola TPS secara mandiri dan mengoptimalkan pengelolaan aset negara.
Di kepelabuhanan sendiri, DP World sepanjang kuartal III/2021 berhasil menangani total peti kemas hingga 19,8 juta TEU atau naik 8,1 persen year-on-year (yoy). Volume DP World umumnya berasal dari Asia Pasifik, India, Timur Tengah, Afrika dan Australia. Perusahaan mengungkapkan sepanjang kuartal ketiga, performa volume barang cukup kuat mengalir dari Qingdao (China) Mumbai (India) dan Sokhna (Mesir).