Bisnis.com, JAKARTA – Masinis PT Industri Kereta Api (Inka) yang menjadi korban kecelakaan dua rangkaian LRT Jabodebek di kawasan Jakarta Timur pada Senin (25/10/2021) masih menjalani perawatan di rumah sakit.
General Manager Sekretaris Perusahaan Inka Puguh Dwi Tjahjono mengatakan bahwa masinis tersebut mengalami rasa sakit di bahu dan di mata. Namun setelah dilakukan observasi, tidak ditemukan kelainan.
“Hanya trauma saja. Sekarang masih dirawat,” kata Puguh kepada Bisnis, Kamis (28/10/2021).
Hari ini, kata Puguh, masinis tersebut akan kembali melakukan pemeriksaan terkait adanya indikasi pendarahan di daerah hidung yang diduga juga akibat trauma saat kejadian.
“Kemungkinan 3–5 hari sudah bisa pulang,” tambahnya.
Sebagaimana diketahui, kecelakaan LRT Jabodebek itu terjadi pada Senin pukul 13.00 WIB. Insiden tumbukan itu melibatkan dua rangkaian kereta LRT, yakni trainset 29 dan trainset 20 di antara petak Stasiun Harjamukti dan Stasiun Ciracas.
Baca Juga
Puguh menegaskan, kegiatan pada saat itu merupakan bagian dari uji coba dan di ruas tersebut belum ada operasional LRT.
Kecelakaan bermula ketika satu rangkaian kereta akan langsir (berjalan) menumbuk rangkaian yang sedang stabling (parkir).
“Kereta dalam kondisi tidak berpenumpang,” tekannya.
Sementara itu, Senior Manager PKBL, CSR & Stakeholder Relationship Inka Bambang Ramadhiarto mengaku, pihaknya masih menunggu hasil investigasi dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) terkait penyebab pasti terjadinya kecelakaan.
Namun sebelumnya, Inka telah melakukan investigasi secara internal di lokasi untuk mengetahui penyebab terjadinya kecelakaan. Dari investigasi tersebut, sementara diduga insiden tabrakan yang melibatkan dua rangkaian itu terjadi karena adanya human error.
“Kejadian ini menurut kami merupakan kecelakaan kerja pada saat proses uji gerak [dinamis] LRT di lintasannya. Uji dinamis sendiri merupakan kelanjutan dari proses produksi LRT yang dilakukan oleh Inka sebagai pabrikannya di Madiun,” terang Bambang.