Bisnis.com, JAKARTA - Modal besar yang dibutuhkan dalam waralaba ritel modern tidak menjadi hambatan bagi franchisee (pewaralaba) untuk masuk ke lini bisnis ini. Pewaralaba bisa memilih skema pembiayaan bersama untuk mengurangi risiko.
Ketua Perhimpunan Waralaba dan Lisensi Indonesia (Wali) Levita Supit tidak memungkiri jika pandemi telah menggerus kemampuan permodalan wirausahawan dalam berbisnis. Namun, dia mengatakan adanya peluang kerja sama patungan dalam memulai waralaba di ritel modern.
“Investasi besar tidak menjadi halangan. Ada berbagai cara. Salah satu strateginya pewaralaba harus punya partner. Kalau diperhatikan banyak bisnis yang dijalankan keroyokan. Dengan demikian modal bisa dibagi dan risiko lebih kecil,” kata dia, Selasa (26/10/2021).
Baca Juga
Levita juga meyakini kebijakan untuk mewaralabakan gerai ritel modern hadir untuk membuka peluang lahirnya wirausahawan-wirausahawan baru. Untuk sektor ritel modern, dia mencatat perusahaan dengan skala besar dan permodalan tinggi masih mendominasi dan partisipasi wirausahawan berskala menengah masih terbatas.
Di sisi lain, model waralaba juga memberi kesempatan bagi pelaku usaha untuk menjalankan bisnis ritel dengan risiko yang lebih rendah. Umumnya, merek-merek yang diwaralabakan telah terbukti kinerjanya di pasar.
“Artinya pewaralaba tinggal menjalankan, tidak perlu dari awal. Kami harap hal ini memberi semangat pelaku usaha menjalankan waralaba, termasuk di toko ritel modern,” kata dia.