Bisnis.com, JAKARTA – Calon investor baru dalam proyek Lapangan Abadi Masela dan Proyek Indonesia Deepwater Development (IDD) sampai dengan saat ini masih belum menemukan titik terang.
Kenaikan harga minyak dunia pun diharapkan dapat mendorong investor baru untuk cepat masuk ke dalam proyek tersebut.
Wakil Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Fatar Yani Abdurrahman mengatakan bahwa proses pencarian mitra baru pengganti Shell di proyek Lapangan Abadi Masela sampai saat ini masih terus berlangsung.
Fatar menjelaskan, Shell sempat mengalami kendala dalam proses pencarian calon mitra yang akan menggantikan pada proyek tersebut karena merosotnya harga minyak dunia yang mempengaruhi nilai pengembangannya menjadi tidak menarik bagi calon mitra.
Di samping itu, dalam Proyek Abadi Masela terdapat target emisi nol dengan menambah proyek carbon capture, utilization and storage (CCUS) yang meningkatkan pengeluaran dalam proyek itu di tengah penurunan harga minyak dunia.
“Mudah-mudahan dengan perbaikan [harga minyak] ini Shell cepat mendapatkan penggantinya,” katanya dalam paparannya, Selasa (19/10/2021).
Baca Juga
Sementara itu, untuk proyek IDD yang dioperatori oleh Chevron, saat ini perusahaan tengah berdiskusi secara intensif dengan ENI yang menjadi calon kuat sebagai pengganti dalam proyek tersebut.
Fatar menuturkan, ENI dan Chevron tengah membahas 1 poin terakhir, yaitu terkait dengan abandonment and site restoration (ASR). Poin tersebut akan menjadi salah satu penentu untuk ENI agar nantinya bisa melanjutkan proyek IDD.
“Kebetulan dengan naik harga minyak memberikan sweetener untuk investor melakukan deal-deal bisnis. Harapan kami seperti itu,” jelasnya.
Sampai dengan kuartal III/2021, proyek Lapangan Abadi Masela tengah memasuki tahapan front end engineering design (FEED). Kegiatan yang tengah dilakukan di antaranya adalah Metocean-onshore geotechnical & geophysical survey dan pengurusan Amdal.
Sementara itu, progress proyek IDD per September 2021 tengah mengurus proses pengalihan interest Wilayah Kerja Rapak Ganal.