Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Begini Strategi Pemerintah Tekan Emisi Karbon di Hulu Migas

Tuntutan untuk mengurangi emisi karbon turut menjadi perhatian oleh sektor industri hulu minyak dan gas bumi (migas). Pemerintah pun menyatakan keseriusannya untuk tetap meningkatkan produksi dengan tetap mengurangi emisi karbon.
Muhammad Ridwan
Muhammad Ridwan - Bisnis.com 13 Oktober 2021  |  19:31 WIB
Begini Strategi Pemerintah Tekan Emisi Karbon di Hulu Migas
Ilustrasi. Fasilitas produksi Blok Rokan yang dikelola PT Chevron Pacific Indonesia, Minas, Riau. - Dok. SKK Migas

Bisnis.com, JAKARTA – Tuntutan untuk mengurangi emisi karbon turut menjadi perhatian oleh sektor industri hulu minyak dan gas bumi (migas). Pemerintah pun menyatakan keseriusannya untuk tetap meningkatkan produksi dengan tetap mengurangi emisi karbon.

Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Tutuka Ariadji mengatakan bahwa pemerintah ingin mencapai target peningkatan produksi minyak bumi menjadi 1 juta barel per hari (bopd) dan 12 miliar standar kaki kubik per hari (MMscfd) gas di 2030.

Di tengah upaya pemerintah mengejar target itu, kata dia, keseimbangan antara peningkatan produksi dan pengurangan emisi karbon akan turut menjadi perhatian serius.

“Kami ingin lakukan dengan laksanakan CCUS, sudah ada beberapa data untuk kapasitas dan studi implementasi. Efisiensi energi pada segala aktivitas termasuk kurangi flaring. Migas telah menerbitkan Peraturan Menteri baru tentang ini, kemudian dikaji carbon trade and captive,” katanya dalam webinar, Rabu (13/10/2021).

Tutuka menjelaskan, kapasitas penampungan CO2 yang tersebar di Indonesia mencapai total 1,5 giga ton CO2 di depleted minyak dan gas reservoir yang diidentifikasi.

Sementara itu, untuk proyek-proyek CCUS potensial terdapat enam proyek di Indonesia yang tengah dalam kajian, yakni di Gundih yang merupakan pengembangan antara ITB, J-Power, dan Janus.

Sementara itu, proyek CO2-EOR Sukowati oleh PT Pertamina EP juga tengah dikembangkan dengan menggandeng Japex dan Lemigas. Penerapan CCUS dan EOR lainnya tengah dikaji di lapangan Limau Biru oleh Japex dan Lemigas yang juga terlibat dalam proyek MRV methodology.

Dua proyek lainnya adalah proyek Sink Match oleh ITB dan Janus, serta proyek CCUS di Tangguh oleh BP Berau Ltd dan ITB.

“Dari tiga proyek CCUS di Gundih, Sukowati, dan Tangguh diharapkan bisa menyimpan CO2 sebanyak 50 juta ton nantinya,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

kementerian esdm hulu migas emisi karbon
Editor : Lili Sunardi

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top