Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Freeport dan Telkom Siap Hadirkan Teknologi 5G Mining

PT Freeport Indonesia akan bekerja sama dengan Telkom Group untuk menerapkan teknologi 5G Mining di wilayah kerja pertambangan yang dikelola perusahaan.
Truk diparkir di tambang terbuka tambang tembaga dan emas Grasberg di dekat Timika, Papua, pada 19 September 2015./ANTARA FOTO-Muhammad Adimaja
Truk diparkir di tambang terbuka tambang tembaga dan emas Grasberg di dekat Timika, Papua, pada 19 September 2015./ANTARA FOTO-Muhammad Adimaja

Bisnis.com, JAKARTA – PT Freeport Indonesia akan bekerja sama dengan Telkom Group untuk menerapkan teknologi 5G Mining di wilayah kerja pertambangan yang dikelola perusahaan.

Erick Thohir, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), mengatakan bahwa 5G Mining akan meningkatkan konektivitas integrasi dengan penerapan hyper connect network.

“Rencananya di sana ada kecanggihan autonomous car atau autonomous truck. Persiapan ini kami maksimalkan antara Freeport dan Telkom,” katanya saat groundbreaking smelter Freeport Indonesia, Selasa (12/10/2021).

Erick menuturkan bahwa teknologi 5G Mining juga diterapkan untuk menjaga keamanan operasional dan perlindungan bagi tenaga kerja di dalamnya.

Rencananya, kata dia, Presiden Joko Widodo akan datang ke lokasi pertambangan Freeport Indonesia untuk meresmikan 5G Mining.

“Sesuai transformasi di dunia mengenai Revolusi Industri 4.0, kami berencana 6 bulan lagi, Presiden (Joko Widodo) dapat hadir di Freeport untuk meresmikan 5G Mining. Ini yang pertama di Asia Tenggara, hasil kerja sama Freeport dengan Telkom Group,” ujarnya.

Freeport Indonesia sendiri baru melakukan groundbreaking smelter di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik dengan investasi mencapai Rp42 triliun.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa smelter Freeport Indonesia itu dapat mengolah 1,7 juta konsentrat single line terbesar di dunia dengan produksi tembaga dapat mencapai 600.000 tembaga.

“Harga copper sekarang lagi supercycle, yaitu US$9.400 per ton. Jadi investasi yang Rp42 triliun atau US$3,5 miliar, pendapatan dari copper saja sudah US$5,4 miliar. Tentu ini bagi holding Freeport revenue-nya, tapi smelting cuma dikasih tolling,” katanya.

Sementara itu, untuk pemurnian logam berharga di smelter tersebut membutuhkan investasi US$200 juta dengan kapasitas produksi emas 35–54 ton.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Lili Sunardi
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper