Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perhubungan melakukan simulasi Manajemen Rekayasa Lalu Lintas (MRLL) untuk menyambut gelaran akbar World Superbike (WSBK) di Pertamina Mandalika International Street Circuit, Nusa Tenggara Barat pada 19–21 November 2021.
Direktur Angkutan Jalan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Suharto mengatakan, salah satu yang diatur dalam rekayasa lalu lintas tersebut adalah perpindahan pengunjung dari kendaraan pribadi ke angkutan umum yang akan disediakan.
Dia menyebut, jumlah penonton yang akan hadir di arena sirkuit itu adalah 25 persen dari total kapasitas maksimal, atau sekitar 25.000 orang dengan komposisi 2/3 berasal dari wilayah Pulau Lombok, dan 1/3 dari wilayah di luar Pulau Lombok.
“Meskipun demikian, mengingat kapasitas jalan di wilayah Pulau Lombok yang sangat terbatas dan apabila dibebani dengan masyarakat yang menggunakan kendaraan bermotor dalam waktu relatif sama, maka akan menyebabkan gangguan dan hambatan lalu lintas,” ujarnya, Jumat (8/10/2021).
Maka dari itu, berdasarkan skenario yang dilakukan diketahui mayoritas jalanan menuju sirkuit Mandalika menunjukkan warna merah (level E) dengan VC ratio 0,81 hingga 1, yang artinya arus tidak stabil.
Bahkan, lanjutnya, ada beberapa ruas jalan yang menunjukkan warna merah tua (level F), yaitu VC ratio lebih dari 1, yang artinya arus dipaksakan kecepatan rendah, volume diatas kapasitas, dan antrean panjang atau kemacetan.
Baca Juga
“Berdasarkan simulasi tersebut, kami melakukan manajemen dan rekayasa lalu lintas dengan skenario perpindahan moda dengan kendaraan pribadi ke angkutan umum sebesar 60–80 persen, maka akan terlihat mayoritas jaringan jalan akan berwarna hijau tua dan hijau muda yang menunjukkan level A dan B,” imbuhnya.
“Hanya ada di jalan raya lembar yang menunjukkan kuning, dengan VC ratio 0,41–0,6 yang berarti arus masih stabil dan gerak kendaraan dikendalikan,” sambung Suharto.
Meski begitu, dia masih mewaspadai adanya pergerakan masyarakat atau penonton yang berasal dari luar Lombok yang mayoritas 50 persen masuk melalui Pelabuhan Lembar dan Gilimas, 30 persen Bandara Bizam, dan 12 persen dari Pelabuhan Kayangan, serta 8 persen dari Pelabuhan Bangsal.
Kecuali dari Bandara Bizam, dia menyebut, yang menggunakan kendaraan pribadi diharapkan dapat memarkir kendaraan pada area parkir yang telah disediakan di area pelabuhan, dan berganti menggunakan moda angkutan umum yang telah dipersiapkan sebanyak 188 unit bus dengan headway 5–15 menit.
“Ini merupakan penugasan dari Direktorat Jenderal Perhubungan Darat kepada Perum Damri bekerja sama dengan Organda Nusa Tenggara Barat untuk mengantar masyarakat dari titik parkir yang telah disediakan ke sirkuit Mandalika,” tuturnya.
Selanjutnya, Suharto menambahkan bahwa pengoperasiannya dari simpul transportasi dan akan berakhir di area parkir yang disiapkan, yakni area parkir Nurul Bilad di sisi barat, sedangkan area parkit Sunggung di sisi Timur.
“Selanjutnya bus akan kembali ke simpul awal, karena pelayanan tersebut adalah pelayanan shuttle. Demikian pula dengan selesainya kegiatan lomba, maka penonton akan diantar kembali ke simpul awal,” jelasnya.