Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengembangan EV, IBC Akan Mulai dengan Kendaraan Niaga

Lebih lanjut, IBC akan menggandeng sejumlah agen tunggal pemegang merek (ATPM) baik dalam produksi maupun distribusinya.
Perakitan baterai untuk mobil listrik/ Bloomberg
Perakitan baterai untuk mobil listrik/ Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Indonesia Battery Corporation (IBC) berencana memproduksi kendaraan niaga sebagai langkah awal pengembangan industri kendaraan listrik dalam negeri.

Direktur Hubungan Kelembagaan Mining and Industry Indonesia (MIND ID) Dany Ichdan mengatakan kendaraan niaga dibidik untuk menyasar sektor menengah yang banyak menjalankan usaha. MIND ID merupakan anggota holding IBC bersama dengan PT Pertamina (Persero), PT PLN (Persero), dan PT Aneka Tambang (Antam) Tbk.

"Kami mulai dari kendaraan niaga, yang harganya terjangkau. Kami kembangkan untuk segmen kendaraan niaga yang harganya bisa di bawah Rp250 juta," katanya dalam webinar, Kamis (8/10/2021).

Dany melanjutkan IBC akan menggandeng sejumlah agen tunggal pemegang merek (ATPM) baik dalam produksi maupun distribusinya.

"Untuk distribusinya kami juga menggandeng sektor perusahaan yang sudah punya nama besar," ujarnya.

Selain itu, Dany juga mengungkap rencana akuisisi pabrikan otomotif asal Jerman untuk membangun industri kendaraan listrik di dalam negeri. Dia mengatakan proses akuisisi tersebut sudah dalam proses finalisasi dimana IBC akan menjadi pemegang saham mayoritas.

Akuisisi tersebut memungkinkan IBC untuk mengambil alih kekayaan intelektual pabrikan untuk digunakan dan dikembangkan di Indonesia. Proses adopsi kekayaan intelektual diperkirakan membutuhkan 1 hingga 2 tahun ke depan.

Hal itu disebutnya merupakan strategi anorganik untuk dengan cepat mensejajarkan diri dengan pelaku kendaraan listrik dunia. Selain melakukan adopsi teknologi, IBC juga akan mempelajari proses bisnis yang dijalankan di Eropa.

Menurutnya, transfer teknologi dan adopsi proses bisnis telah masuk dalam kesepakatan akuisisi sehingga dapat paralel dengan pengembangan industri baterai listrik yang sudah dimulai.

"Saya yakin kami bisa eksekusi dalam waktu 3 tahun ke depan," ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Reni Lestari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper