Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

India Turunkan Pajak Impor, Ekspor CPO Indonesia Langsung Melejit

Penurunan pajak impor di India, salah satu pasar utama, dari 15 persen menjadi 10 persen untuk produk minyak sawit dan minyak nabati lainnya selama 30 Juni sampai 30 September 2021 membuat ekspor RI melonjak.
Ilustrasi minyak sawit/Antara
Ilustrasi minyak sawit/Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Nilai ekspor produk minyak sawit pada Agustus mencapai US$4,42 miliar, naik US$1,6 miliar dibandingkan dengan sebelumnya. Kenaikan ini didukung bertambahnya volume yang dikirim ke tujuan utama.

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) melaporkan volume mengalami kenaikan 1,53 juta ton secara bulanan menjadi 4,27 juta ton selama Agustus 2021. Harga CPO juga naik US$102 per ton menjadi US$1.226 per ton CIF Rotterdam.

“Lonjakan kenaikan ekspor terutama terjadi di beberapa negara tujuan ekspor utama produk kelapa sawit,” kata Direktur Eksekutif Gapki Mukti Sardjono dalam siaran pers, Jumat (8/10/2021).

Penurunan pajak impor di India, salah satu pasar utama, dari 15 persen menjadi 10 persen untuk produk minyak sawit dan minyak nabati lainnya selama 30 Juni sampai 30 September 2021 membuat ekspor RI melonjak. Volume ekspor ke Negeri Bollywood naik signifikan dari hanya 231.200 ton pada Juli 2021 menjadi 958.500 ton pada Agustus 2021.

“Demikian juga ekspor ke China naik cukup besar yaitu32,6 persen dari 522.200 ton menjadi 819.200 ton,” katanya.

Ekspor ke Afrika juga memperlihatkan tren positif, dengan kenaikan terbesar ke Kenya yang bertambah 118.000 ton dan Mesir bertambah 40.500 ton. Pengiriman ke Malaysia juga memperlihatkan kenaikan 102 persen secara bulanan, dari 95.100 ton menjadi 192.100 ton.

Gapki juga mencatat konsumsi dalam negeri selama Agustus relatif sama dengan bulan Juli yaitu 1,46 juta ton. Konsumsi untuk pangan naik sedikit dari 708.000 ton pada Juli menjadi 718.000 ton untuk Agustus. Sementara pemakaian oleokimia turun dari 180.000 ton pada Juli menjadi 178.000 ton pada Agustus 2021.

“Untuk biodiesel 569.000 ton pada Agustus dibandingkan dengan 556.000 ton pada Juli 2021.”

Produksi CPO pada bulan Agustus mencapai 4,21 juta ton dan PKO sebesar 400.000 ton atau 4 persen lebih tinggi dibandingkan dengan Juli 2021.

Dengan pencapaian kinerja ekspor, konsumsi dan produksi, stok akhir pada Agustus adalah 3,43 juta ton atau 1,1 juta ton lebih rendah dibandingkan dengan stok pada Juli.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper