Bisnis.com, JAKARTA – Kampanye tanggal kembar pada akhir tahun berpeluang kembali menciptakan peningkatan transaksi belanja daring, seiring dengan beragamnya tawaran yang diberikan platform belanja.
Laporan Criteo, platform periklanan, pada 2020 menunjukkan bahwa tanggal kembar menjadi tren baru belanja masyarakat Indonesia. Hal ini terlihat dari volume transaksi pada kampanye tanggal-tanggal kembar yang meningkat pesat.
Sebagai contoh, program 7.7 pada tahun lalu membukukan kenaikan penjualan ritel sampai 32 persen. Sementara pada 8.8 meningkat 66 persen. Kenaikan ini berlanjut pada kampanye 10.10 yang memperlihatkan kenaikan 199 persen dan pada 11.11 naik 274 persen.
“Peluang untuk kembali terulang besar, apalagi platform memang sudah menyiapkan program angka kembar yang menarik. Kami juga menyiapkan festival untuk Harbolnas yang puncaknya pada 12.12,” kata Ketua Umum Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) Bima Laga, Rabu (6/10/2021).
Selain promo-promo yang ditawarkan oleh platform, Bima menyebutkan festival belanja tanggal kembar juga didukung oleh gerakan nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI). Dia mengatakan terdapat program turunan yang diharapkan bisa mendorong transaksi.
“Kami optimistis akan naik [transaksinya] meski tidak bisa memprediksi persentase kenaikannya,” katanya.
Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menjelaskan keberhasilan dari festival belanja pada tanggal kembar tak lepas dari faktor psikologis. Pelaksanaan kampanye belanja tanggal kembar biasanya jatuh pada awal sampai pertengahan bulan, masa ketika banyak pekerja formal telah menerima upah.
“Sebagian besar pelaksanaannya saat pertengahan bulan atau awal bulan. Ini menjadi faktor psikologisnya karena setelah masa gajian, terutama pada karyawan sehingga daya beli relatif tinggi. Kemampuan belanja secara daring juga relatif besar dibandingkan dengan akhir bulan,” kata Bhima.
Dia juga menyebutkan kehadiran beragam promo turut memiliki andil besar dalam keberhasilan kampanye belanja tanggal kembar. Selain itu, platform dagang-el mulai mengadopsi sistem pembayaran dan layanan yang lebih ramah terhadap berbagai kelompok usia.
“Ini turut memengaruhi jangkauan konsumen, jadi tidak di kelompok usia muda saja. Namun juga kelompok usia mapan yang memiliki kapital lebih banyak.”