Bisnis.com, JAKARTA – Molornya konstruksi beberapa bendungan membuat jumlah bendungan yang selesai tahun ini menjadi 17 unit. Meski begitu, pemerintah optimistis hal yang sama tidak akan terulang Kembali di tahun ini.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) optimistis 13 bendungan yang dijadwalkan rampung tahun ini akan terealisasi. Adapun, empat bendungan yang diresmikan pada kuartal I/2021 seharusnya rampung pada 2019 dan 2020.
“[Konstruksi bendungan] masih sesuai jadwal. Kalau dimungkinkan akan kami perepat,” ujar Direktur Bendungan dan Danau Kementerian PUPR Airlangga Mardjono kepada Bisnis, Selasa (5/9/2021).
Seperti diketahui, Bendungan Tapin, Tukul, dan Napun Gete dijadwalkan rampung pada 2020, sedangkan Bendungan Sindang Heula seharusnya selesai pada 2019. Walakin, keempat bendungan tersebut baru diresmikan Kepala Negara pada kuartal I/2021.
Airlangga berujar, keterlambatan penyelesaian keempat bendungan tersebut disebabkan oleh beberapa hal, seperti alokasi anggaran, dinamika sosial di lokasi proyek, dan kondisi tanah.
Adapun, seluruh bendungan yang dijadwalkan rampung pada tahun ini diresmikan pada semester II/2021. Pada kuartal I/2021, bendungan yang telah diresmikan adalah Bendungan Kuningan, Way Sekampung, Bendo, dan Paselloreng.
Baca Juga
Sementara itu, sembilan bendungan akan diresmikan pada kuartal IV/2021, yakni Bendungan Karalloe, Ladongi, Bintang Bano, Ciawi, Sukamahi, Tugu, Gongseng, Pidekso, dan Margatiga.
Total bendungan yang akan selesai dibangun pada Pemerintahan Presiden Joko Widodo adalah 61 unit, atau lebih rendah dari target awal yang mencapai 75 unit.
Airlangga mencatat, 61 bendungan tersebut akan menambah volume tampung air di atas tanah sebanyak 3,7 miliar meter kubik. Hasil tampungan air tersebut juga berpotensi mengairi lahan pertanian seluas 367.000 hektare dan menyediakan air baku sebanyak 52,27 meter kubik per detik.
Seluruh bendungan tersebut juga dapat mengendalikan banjir sebanyak 13.185 meter kubik per detik. Sementara itu, potensi energi yang dihasilkan mencapai 152 megawatt.