Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemenhub Siapkan 634 Gerbong Kereta, Dukung Logistik Perkotaan

Ditjen Perkeretaapian Kemenhub telah menyiapkan 634 gerbong kereta untuk mendukung sistem logistik di perkotaan.
Kereta barang milik PT Kereta Api Indonesia./Antara
Kereta barang milik PT Kereta Api Indonesia./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA)  terus mendukung layanan logistik perkotaan khususnya Jabodetabek.

Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Perkeretaapian Kemenhub Danto Restyawan telah menyiapkan 634 unit gerbong berkapasitas 42 ton dengan 13 lokomotif CC 206 setiap harinya.

"Kita siapkan 634 unit gerbong untuk parcel, hantaran, peti kemas, batu bara, angkutan semen, dan air mineral ya," katanya dalam webinar Membangun Logistik Perkotaan Berkelanjutan di Jabodetabek, Selasa (28/9/2021).

Sebagai gambaran komoditas angkutan barang di Daop I Jakarta (Jabodetabek) periode Januari -Agustus 2021, Danto menyebut komoditi utama adalah petikemas 70 persen, semen 15 persen, batu bara 13 persen, retail 1 persen, dan barang lainnya 1 persen.

"Angkutan barang retail adalah angkutan umum dengan komoditas barang aneka seperti hantaran paket dan pos. Sedangkan angkutan barang lainnya seperti angkutan Bank Indonesia, angkutan dinas, angkutan rel/balasi dan angkutan motis," tambahnya.

Lebih lanjut dia menuturkan, terdapat sejumlah keunggulan menggunakan angkutan barang kereta api dibandingkan angkutan barang lainnya. Di antaranya kapasitas angkut lebih besar, waktu tempuh tepat, keamanan terjamin, efisiensi bahan bakar minyak (BBM), dan gas buang yang minim.

Namun begitu, terdapat pula beberapa kelemahan seperti tidak bisa door-to-door service, hanya point-to-point, angkutan tidak fleksibel, biaya logistik relatif tinggi, dan waktu angkut jauh lebih lama bila ada double handling atau dua kali kerja.

"Pelabuhan di Indonesia itu yang baru bisa masuk kereta api baru pelabuhan Cilacap, selebihnya tidak. Pasti double handling. Waktu dan biaya habis disitu," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rahmi Yati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper